nusabali

Antisipasi PMK, Peternak Desa Tangkas Perhatikan Sanitasi dan Disinfektan

  • www.nusabali.com-antisipasi-pmk-peternak-desa-tangkas-perhatikan-sanitasi-dan-disinfektan

SEMARAPURA, NusaBali.com – Dalam upaya mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kelompok Tani Ternak Satwa Winangun Desa Tangkas, Klungkung, memperhatikan sanitasi kandang hingga penyemprotan disinfektan pada kandang sapi setiap tiga hari sekali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Ternak Satwa Winangun, I Nengah Sudarma, Selasa, (4/7/2022). “Belum ada proses vaksinasi, paling kami semprot kandang saja setiap tiga hari. Supaya kuman, virus itu mati. Itu sebenarnya antisipasinya,” jelas Sudarma.

Perlakuan terhadap hewan ternak diibaratkan Sudarma layaknya prokes bagi masyarakat di saat pandemi Covid-19.  “Sama pemberian vitamin. Sama seperti saat Covid itu loh. Cuci tangan, minum vitamin. Prinsipnya sama,” kata Sudarma lagi.

Selain pembersihan kandang dan pemberian vitamin pada sapi. Pria asal Desa Tangkas ini membeberkan bahwa pihaknya juga membatasi orang masuk atau berkunjung langsung ke dalam kandang.

Di sisi lain, adanya PMK dan dibarengi dengan hari raya Idul Adha, harga sapi di Bali mendadak naik di pasaran. Darmawan mengatakan sebelumnya untuk harga bibit sapi di tahun 2021 mencapai Rp 8 juta, dan sekarang naik menjadi Rp 9 juta hingga Rp 9,5 juta per ekor.

Selain itu, harga sapi potong yang dikirim dari Bali ke Jawa juga mengalami peningkatan. Dari sebelumnya Rp 48.000 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 49.000 hingga Rp 50.000 per kilogram. 

Sudarma mengungkapkan jika kenaikan harga sapi di Bali sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu, ketika sejumlah daerah di Jawa  Timur dilanda virus PMK untuk pertama kalinya.

Menurut Sudarma sendiri PMK yang sedang merebak ke daerah-daerah di Bali belum mempengaruhi penurunan akan permintaan sapi. “Permintaan akan sapi tinggi, karena stok di Jawa kan sudah habis kena PMK. Kita yang di Bali ini yang masih aman lah. Walaupun di beritanya ada beberapa daerah sudah terjangkit, tapi kan belum ada kematian. Permintaan sapinya jadi tinggi untuk memenuhi kebutuhan di sana,” jelasnya.

“Itu sih menurut prediksi saya. Sementara belum ada pengaruhnya nike berdasarkan survei saya (Sabtu, 2 Juli 2022) di lapangan dengan peternak,” tambahnya.

Sebagai informasi, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah (cloven-hoofed), yang biasanya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam.

Hingga Selasa (5/7/2022), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali mencatat 128 kasus PMK.  Sebanyak 27 kasus PMK terjadi di Buleleng, Karangasem 61 kasus, Bangli 2 kasus, dan di Gianyar 38 kasus. *pda

Komentar