nusabali

Kelompok Nelayan Tuban Hidupkan Program Canoe Clean Mangrove

  • www.nusabali.com-kelompok-nelayan-tuban-hidupkan-program-canoe-clean-mangrove

MANGUPURA, NusaBali
Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, program Canoe Clean Mangrove yang digagas Kelompok Nelayan Wanasari, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung kembali dihidupkan setelah lama mati suri.

Meski peminat masih tergolong sedikit, namun wisatawan yang hendak mengikuti program yang diisi dengan kegiatan pelestarian lingkungan ini sudah banyak yang mendaftarkan diri, bahkan hingga Agustus mendatang.

Sekretaris Kelompok Nelayan Wanasari Tuban Agus Diana, mengatakan mulai dibukanya program Canoe Clean Mangrove setelah adanya relaksasi kebijakan dan pembukaan gerbang pariwisata internasional. Kini bahkan sudah ada beberapa wisatawan yang datang mengikuti program itu atas kolaborasi dengan sebuah yayasan. Bahkan, sejumlah wisatawan sudah secara rutin datang untuk mengikuti program wisata dan pelestarian lingkungan.

“Program ini kami sebut dengan istilah Canoe Clean Mangrove. Setelah bertahun-tahun vakum, setelah dibukanya keran perjalanan internasional, program ini aktif kembali,” kata Agus Diana, Senin (4/7).

Melalui program Canoe Clean Mangrove, wisatawan bisa mengikuti berbagai aktivitas pelestarian lingkungan, mulai dari pembibitan dan penanaman mangrove, hingga tentunya susur mangrove dengan menggunakan kano sembari memunguti sampah. “Jika kondisi air laut tidak baik, maka mereka kami ajak untuk melakukan aktivitas pembibitan,” jelas Agus Diana.

Dikatakan, sebelum pandemi Covid-19, peserta yang mengikuti program Canoe Clean Mangrove bisa mencapai enam atau tujuh orang setiap kali pelaksanaan. Namun sekarang pesertanya hanya sekitar tiga sampai lima orang saja. Meski demikian, saat ini pihaknya sudah menerima pesanan hingga September mendatang.

“Semoga ke depan kondisi semakin membaik, sehingga peserta yang datang bisa lebih banyak lagi. Dengan begitu, edukasi dan upaya kita melestarikan mangrove bisa lebih maksimal,” kata Agus Diana.

Ditanya soal kondisi mangrove saat ini, Agus Diana mengaku serbuan sampah masih terjadi. Untuk itu, dia memandang perlu ada edukasi pentingnya kelestarian mangrove. “Kami akan terus edukasi wisatawan dan masyarakat luas ke depannya,” ucapnya. *dar

Komentar