nusabali

Enak Banget, Sate Biawak Juga Disebut Berkhasiat Hilangkan Masalah Kulit

  • www.nusabali.com-enak-banget-sate-biawak-juga-disebut-berkhasiat-hilangkan-masalah-kulit

DENPASAR, NusaBali.com – Jika sate ayam, sate kambing, sate ikan ataupun sate babi sudah biasa dijadikan menu kuliner, dalam beberapa tahun terakhir tren sate biawak hadir di berbagai kota besar Indonesia, termasuk Denpasar.

Tapi untuk menemukan sate biawak di Denpasar atau Bali, gampang-gampang susah. Karena pedagang menu ‘ekstrem’ ini rata-rata tidak menjual setiap hari, melainkan hanya disajikan pada event-event tertentu.

Salah satunya adalah event Pesta Kesenian Bali XLIV Tahun 2022.  Sebuah stand kuliner ‘Mang kakul’ menyajikan sate biawak. Sate tidak umum ini dijual oleh Ketut Sugianti  bersama  sate ayam, sate kakul,  dan sate jamur.

Ketut Sugianti menceritakan awal mula ia menjual sate Biawak ini. “Awalnya kan ada Denfest (Denpasar Festival). Ada yang tanya, ada sate biawak gak, ada sate kelinci gak,” cerita Sugianti, Kamis (30/6/2022),  sambil membumbui sate biawak yang ia pegang dengan sambal kacang, kecap dan sambal.

Ia menuturkan bahwa rasa dan bau daging biawak sebenarnya juga sama dengan daging kambing. Sehingga untuk mengolahnya diperlukan ketelitian dan waktu yang lama agar bau amisnya menghilang.

“Saat itu, kami coba beli dan buat satu untuk dites, rasanya ini bagaimana. Lalu pembelinya bilang tidak amis,” paparnya sambil memberikan makanan kepada salah satu pengunjung.

Walaupun dikenal ekstrem dan jarang ditemui, sate biawak ini ternyata mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh. “Khasiatnya, untuk menghilangkan gatal-gatal atau kudis serta meningkatkan stamina tubuh,” paparnya.

“Semua orang boleh makan sate biawak, sama dengan kelinci, semua orang boleh, kecuali kakul, kan merendahkan tensi,” lanjutnya.

Dalam satu hari Mang kakul bisa menghabiskan hingga 20 kilogram daging biawak.  Biawak tersebut ia beli dari pengepul langsung yang ada di daerah Tabanan. Daging yang ia beli juga sudah bersih dan siap untuk diolah. Cara pengolahannya juga sama seperti cara mengolah sate ayam.

“Pertama daging dibersihkan dan direbus dulu sekitar dua jam, lalu dibumbui dengan bumbu genap. Sambal genap itu ada bawang merah, bawang putih, jahe, serai, daun jeruk dan bumbu-bumbu lainnya,” ujarnya.

Janu Adryana, salah satu pembeli sate Biawak mengungkap rasa dagingnya alot dan juga tidak amis. “Rasanya enak banget. Alot. Gak bau kok,” papar remaja asal Banjarangkan itu, kala menyantap sate bersama keluarganya.

Tak hanya masyarakat lokal, tapi Sate Biawak tersebut juga digemari oleh salah satu wisatawan mancanegara (wisman) yang kini tinggal di Australia. “Dagingnya terasa alot, jika dibandingkan dengan daging ayam. Tapi rasanya masih enak,” ungkap Bruce.

Sebagai informasi sate Biawak sendiri dihargai sebesar Rp20.000 per porsinya. Selama PKB ini stand yang berada di dekat pintu masuk Pasar Malam PKB ini buka dari pukul 08.00 hingga 23.00 Wita. *pda

Komentar