nusabali

Wawali Arya Wibawa Curhat Sering Dikritik Masyarakat di Medsos

  • www.nusabali.com-wawali-arya-wibawa-curhat-sering-dikritik-masyarakat-di-medsos

DENPASAR, NusaBali
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengeluarkan uneg-unegnya saat memberikan sambutan di hari ulang tahun ke-25 Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, di Jalan A Yani, Denpasar Utara, Jumat (1/7).

Wawali Arya Wibawa mengaku sering dikritik masyarakat lewat media sosial (medsos).  Kritik yang sering dilayangkan terkait keluhan air bersih yang sering tidak mengalir. Bukan hanya keluhan, namun juga sering dibuli karena banyak pipa Perumda yang sering mengalami kebocoran.

Kritikan itu menurut dia merupakan realita dari masyarakat yang memang menurutnya harus segera mendapatkan tindaklanjut dan evaluasi di Perumda Tirta Sewakadarma. “Kami sering mendapat kritikan di media sosial, bahkan dibuli karena air sering tidak mengalir. Apalagi memang tingkat kebocoran pipa Perumda di atas 40 persen,” jelasnya di depan Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua Komisi I I Ketut Suteja Kumara, Ketua Komisi II I Wayan Suadi Putra, Ketua Komisi III Eko Supriadi, Ketua Komisi IV I Wayan Duaja, para Asisten Setda Kota Denpasar, dan OPD.

Selain itu keluhan juga dia dapatkan akibat banyak jalan rusak yang ternyata diakibatkan banyak pipa yang bocor. “Saya membuka layangan, dibilang lebih memilih melayangan ketimbang memperbaiki jalan. Pak Wali sering nari, dibilang hanya mementingkan menari. Setelah kami telusuri salah satu jalan yang rusak di Jalan A Yani ternyata karena pipa di kawasan itu yang sering rusak,” ungkapnya.

Wawali Arya Wibawa menyatakan hanya bisa menjawab kritik dengan kinerja. Dari kritikan-kritikan tersebut, mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar ini mengatakan sudah menginstruksikan kepada Perumda untuk segera melakukan penggantian pipa.

Bahkan, untuk mengganti seluruh pipa menurut dia membutuhkan anggaran sebesar Rp 600 miliar. Dana tersebut sudah dibantu dari Kementerian Keuangan sebesar 49 persen atau sekitar Rp 300 miliar, karena pelayanan air merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. “Sisanya kami sudah berkoordinasi untuk mencari dana melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” ucapnya. Arya Wibawa menargetkan proses penggantian pipa ini selesai tahun 2024. *mis

Komentar