nusabali

Angka Kemiskinan Ekstrem di Buleleng Capai 3.000 KK

  • www.nusabali.com-angka-kemiskinan-ekstrem-di-buleleng-capai-3000-kk

SINGARAJA, NusaBali
Angka kemiskinan di Buleleng di tahun 2021 lalu mencapai 6,1 persen, jauh meningkat dari angka kemiskinan tahun 2020 yang hanya 5,6 persen.

Sebanyak 3.740 KK diantaranya masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem (sangat miskin) yang perlu mendapat penanganan segera.  Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) pun tengah menyusun strategi pengentasan kemiskinan yang tepat. Strategi pengentasan kemiskinan itu dibahas dalam rapat TKPKD Buleleng di ruang Unit IV Setda Buleleng, Kamis (30/6).

Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan dalam evaluasi angka kemiskinan di Buleleng, TKPKD telah melakukan pemetaan kantong-kantong kemiskinan di Buleleng.

Tim selanjutnya akan menyusun program dan pemberdayaan di kantong-kantong kemiskinan tersebut, dengan sistem keroyokan dari beberapa instansi terkait. “Pengentasan kemiskinan ini bukan lagi ego sektoral, tetapi lintas sektoral. Seperti yang dilakukan pemerintah pusat di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, beberapa kementerian termasuk pemerintah daerah masing-masing membawa program pemberdayaan sesuai dengan leading sector-nya,” ucap Wabup Sutjidra.

Program pemberdayaan itu diharapkan dapat mengangkat ekonomi masyarakat miskin. Minimal dapat memenuhi tiga kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan dan sosial ekonomi.

Sementara itu Sekda Buleleng Gede Suyasa menambahkan langkah pertama yang dilakukan TKPKD Buleleng, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng akan memetakan data kemiskinan lebih konkrit berdasarkan karakteristiknya.  Hasil pemetaan ini selanjutnya baru dapat dibuatkan program pemberdayaan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Karakteristik dan kriteria kemiskinan per KK harus dikonkritkan. Apakah miskin karena tidak punya rumah, atau tidak punya sanitasi, atau masalah pangan dan lain sebagainya. Dari sana nanti akan dibuatkan program oleh OPD terkait,” ucap Suyasa yang juga Sekretaris TKPKD Buleleng ini.

Evaluasi angka kemiskinan diharapkan mendapatkan solusi yang tepat. Sehingga targetnya TKPKD dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem ini di tahun 2023 mendatang. *k23

Komentar