Julio Bria Geluti Tinju Pro
Debut di Patai Daud Jordan vs Panya Uthok
JAKARTA, NusaBali
Petinju Bali Julio Bria terjun ke profesional. Debut perdananya dimulai dengan menghadapi petinju Ambon, George Lumoly, di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7).
Julio mengatakan, dirinya terjun ke profesional untuk mengembangkan karir dan memberi kesempatan kepada generasi muda petinju Bali berkarir di amatir.
"Pertimbangan saya ke profesional agar generasi selanjutnya dapat lebih maju," kata Julio , Kamis (30/6). Julio sendiri empat kali membela Bali di ajang PON, yakni PON 2008 Kalimantan Timur (Kaltim), PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat dan PON 2020 Papua. Dari empat kali tampil, Julio dua kali meraih medali perak .
"Saya dapat medali perak di PON Kaltim dan Papua," kata Julio, yang meraih perunggu kelas 52 kg di Taipei Open 2014. PON Papua pun menjadi ajang terakhir Julio di tinju amatir kelas 56 kg. Setelah itu, dia mantap memutuskan diri tampil di profesional.
Selain di PON, pria kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur, 12 Juli 1988 ini juga sering membela Indonesia di ajang internasional seperti Asian Games 2014 di Korea Selatan dan SEA Games. Di SEA Games 2007 Thailand, Julio meraih medali perunggu kelas 51 kg. SEA 2009 Laos memperoleh medali perunggu pula di kelas 52 kg.
Puncaknya Julio mendapat medali emas kelas 52 kg di SEA Games 2011 Indonesia. Lalu SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura, Julio tidak mendapatkan medali.
Setelah itu Julio tidak ikut lagi ikut SEA Games. Dia membela Bali di sejumlah kejuaraan nasional. Sementara mengenai pertandingan profesionalnya, kata Julio, dirinya akan menjadi pembuka pertandingan antara Daud Jordan dan Panya Uthok. Dia turun di kelas 55,3 kg atau Bantam Super, dengan promotor Gusti Tira dari MPro Mahkota Promosion.
Pertandingan Julio dengan George Lumoly menjadi pertemuan pertama mereka. Selama ini, lanjut Julio, dia tidak pernah bertemu George di amatir. Untuk itu Julio mempersiapkan diri, dengan rutin berlatih selama 1,5 hingga 2 jam tiap hari . "Target saya di pertanding besok adalah menang," tegas suami dari Rini Mulyani ini. *k22
"Pertimbangan saya ke profesional agar generasi selanjutnya dapat lebih maju," kata Julio , Kamis (30/6). Julio sendiri empat kali membela Bali di ajang PON, yakni PON 2008 Kalimantan Timur (Kaltim), PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat dan PON 2020 Papua. Dari empat kali tampil, Julio dua kali meraih medali perak .
"Saya dapat medali perak di PON Kaltim dan Papua," kata Julio, yang meraih perunggu kelas 52 kg di Taipei Open 2014. PON Papua pun menjadi ajang terakhir Julio di tinju amatir kelas 56 kg. Setelah itu, dia mantap memutuskan diri tampil di profesional.
Selain di PON, pria kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur, 12 Juli 1988 ini juga sering membela Indonesia di ajang internasional seperti Asian Games 2014 di Korea Selatan dan SEA Games. Di SEA Games 2007 Thailand, Julio meraih medali perunggu kelas 51 kg. SEA 2009 Laos memperoleh medali perunggu pula di kelas 52 kg.
Puncaknya Julio mendapat medali emas kelas 52 kg di SEA Games 2011 Indonesia. Lalu SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura, Julio tidak mendapatkan medali.
Setelah itu Julio tidak ikut lagi ikut SEA Games. Dia membela Bali di sejumlah kejuaraan nasional. Sementara mengenai pertandingan profesionalnya, kata Julio, dirinya akan menjadi pembuka pertandingan antara Daud Jordan dan Panya Uthok. Dia turun di kelas 55,3 kg atau Bantam Super, dengan promotor Gusti Tira dari MPro Mahkota Promosion.
Pertandingan Julio dengan George Lumoly menjadi pertemuan pertama mereka. Selama ini, lanjut Julio, dia tidak pernah bertemu George di amatir. Untuk itu Julio mempersiapkan diri, dengan rutin berlatih selama 1,5 hingga 2 jam tiap hari . "Target saya di pertanding besok adalah menang," tegas suami dari Rini Mulyani ini. *k22
1
Komentar