nusabali

Sanggar Ratu Kinasih Meriahkan Bali Mandara Nawanatya

  • www.nusabali.com-sanggar-ratu-kinasih-meriahkan-bali-mandara-nawanatya

Sanggar Ratu Kinasih akan memeriahkan pagelaran Bali Mandara Nawa Natya pada Sabtu (1/4) malam. 

Pentaskan Janger Sri Kesari Swarna Bhumi

DENPASAR, NusaBali
Sanggar ini akan mementaskan Janger Sri Kesari Swarna Bhumi. Pemilik Sanggar Ida Ayu A Yuliaswathi yang sekaligus pembina tari menjelaskan, pementasan janger kali ini akan menampilkan banyak gending yang mengangkat tema kekinian serta sarat pesan sosial. Selain itu, pementasan yang melibatkan puluhan penari kecak dan janger ini akan mempertontonkan gending Kembang Rampe 1928. Tari Janger dipilih karena pihaknya khawatir dengan pengaruh zaman globalisasi saat ini, yang mulai memberi jarak pada kehidupan sosial kemasyarakat, khususnya kehidupan sosial anak-anak atau generasi muda.

Menurutnya, tari Janger yang penuh dengan gending dan gerak menuntut kekompakan para penari, sehingga ada interaksi sosial yang ditimbulkan. "Anak-anak zaman sekarang cenderung menyukai hal-hal baru, seperti musik keras dan memekakkan telinga. Lebih suka main HP ketimbang belajar matembang dan gending Bali. Maka itu kita ingin menyadarkan generasi muda ini supaya bangkit melestarikan seni dan budaya Bali," jelasnya.

Tari Janger, menurutnya adalah sebuah tarian yang sangat menarik dan disukai segala lapisan masyarakat. Sifatnya yang riang dan gembira, menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda untuk belajar menari Janger. "Gending dan candaan dalam tariannya, menjadi ciri khas tari Janger sebagai tari pergaulan. Sehingga Janger menjadi pilihan tepat untuk generasi muda Bali sebagai wadah mendidik karakter sekaligus menyalurkan minat bakatnya dalam berkreativitas di bidang seni," jelasnya.

Dalam pementasan di Bali Mandara Nawa Natya, sanggar Ratu Kinasih akan menampilkan janger kreasi dengan gending yang mengandung nilai pendidikan spiritual, sosial, kebersamaan, toleransi, cinta kasih, tanggung jawab, sopan santun dan kebangsaan. "Kami berharap kehadiran kami di BMNW bisa kembali membuat tari Janger bisa eksis seperti dulu. Sebab beberapa daerah yang dulu terkenal dengan pementasan Janger kini mulai meredup seperti misalnya Janger Sibang, Janger Kertagosa dan Janger Kedaton Kesiman," ujarnya.

Ditambahkan Dayu Yuliaswathi, dalam membawakan gending-gending janger ini selalu ditekankan pada unsur rasa. Perasaan penari harus terbawa dalam arus makna gending agar pementasan bisa hidup. "Suksesnya pementasan ialah ketika penonton merasa tergugah untuk mendengarkan," ujarnya. Untuk diketahui, dalam pementasan ini melibatkan 14 penari janger dan 14 penari kecak yang merupakan pasangan muda mudi. Sementara itu, selama pementasan tarian ini akan diiringi dengan Gong Semara Pagulingan. Mengenai struktur pertunjukkan, setelah pengaksama, pepeson dan sejumlah gending, Janger ini akan menampilkan lakon atau kisah gugurnya Niwatakwaca.

Komentar