nusabali

35 Pelatih Kabaddi Kantongi Lisensi B Plus Nasional

  • www.nusabali.com-35-pelatih-kabaddi-kantongi-lisensi-b-plus-nasional

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 35 pelatih cabang olahraga kabaddi dari berbagai daerah di Indonesia resmi mengantongi lisensi kepelatihan B Plus Nasional, Minggu (26/6).

Lisensi B Plus  merupakan sertifikat untuk jenjang karier kepelatihan kabaddi level menengah. Sedangkan setingkat PON, pelatih wajib berlisensi A mengacu ketentuan AKF (Federasi Kabaddi Asia).

Ketua Panitia Pelatihan, I Made Bang Redi Utama mengatakan penghargaan dalam bentuk lisensi kepelatihan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi. "Tak mudah untuk mendapatkan lisensi B Plus karena harus mengikuti sejumlah tahapan, kami berterima kasih kepada para pelatih yang telah mengikuti, semoga ilmunya berguna dan dapat digunakan untuk Indonesia,” ucap Redi Utama.

Program lisensi B ini diselenggarakan oleh PP FOKSI (Federasi Olah Raga Kabaddi Seluruh Indonesia) di GOR Lila Bhuana Denpasar, 25-26 Juni 2022.

Pelatihan ini merupakan bagian dari prioritas PP FOKSI untuk meningkatkan kompetensi pelatih. Selain untuk memenuhi persyaratan AKF, kata Redi Utama bahwa pendidikan pelatih menjadi salah satu kunci pengembangan kabaddi di Indonesia. Redi Utama mengatakan, tuan rumah PON 2024 yakni Aceh dan Sumatera Utara mengirimkan pelatih terbaiknya untuk mengikuti pelatihan. Selebihnya dari Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Papua, NTB, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.

Salah seorang perwakilan pelatih dari Sumatera Selatan, Dieky Hendrawan berharap bahwa program lisensi ini harus terus berjalan. "Program lisensi jangan hanya berhenti di generasi ini, kalau bisa, lebih banyak dihelat lagi, tak hanya B Plus tetapi juga level A," harapnya.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Ketua Umum PP FOKSI, I Gusti Bagus Alit Putra. "Kami harapkan pelatihan ini diikuti dengan serius dan diimplementasikan secara positif untuk pengembangan kabaddi di Indonesia," harap Dieky Hendrawan.

Selain praktik langsung di lapangan, pelatihan ini juga menghadirkan dua guru besar di bidang olahraga, yaitu Prof Dr I Putu Gede Adiatmika dari Unud dengan materi ‘Peranan Ergonomi dalam Menjaga  Homeostasis Tubuh’, dan Prof Dr Sugiharto dari Universitas Negeri Semarang menyajikan materi ‘Kemampuan Motorik Dasar Olahraga Kabaddi’. Selebihnya diisi oleh Dr Maryoto Subekti dari Universitas Mahadewa yang menguraikan Filosofi Kabaddi dan kandidat doktor olahraga, Bang Redi Utama yang memaparkan Peraturan Olahraga Kabaddi.

Sekjen PP FOKSI, Maryoto Subekti menekankan memahami peraturan tidak hanya tertulis, tetapi secara praktiknya juga. Apalagi pada November nanti ada Porprov di Bali, sehingga lisensi pelatih bisa dipraktikkan dengan baik. *dek

Komentar