Agus Prayogo Juara Indonesia International Marathon

Agus Prayogo menjadi yang tercepat di kategori 42 Km Nasional Putra dengan catatan waktu 2 jam 36 menit 16 detik, berhak atas Rp 125 juta. Meski berhasil menjadi yang tercepat, namun Agus Prayogo gagal pecahkan rekor nasional yang dipegang mendiang Eduardus Nabunome dengan waktu 2 jam 19 menit 18 detik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII/1993 di Jakarta.

Sementara itu posisi kedua diraih Ricky Martin Simbolon dengan catatan waktu 2 jam 37 menit 39 detik, dan berhak mendapatkan Rp 75 juta. Untuk tempat ketiga diduduki Muhammad Ady Saputra dengan catatan waktu 2 jam 48 menit 43 detik berhak atas Rp 50 juta.

Sedangkan untuk kategori 42 Km Nasional Putri tempat pertama diduduki Odekta Elvina Naibaho dengan catatan waktu 2 jam 53 menit, berhak atas hadiah Rp 125 juta. Tempat kedua Irma Handayani dengan catatan  waktu 3 jam 14 menit 31 detik berhak atas Rp 75 juta. Tempat ketiga Prethy Shite dengan catatan waktu 3 jam 40 menit 34 detik, kebagian Rp 50 juta.

Ditemui usai penyerahan hadiah Agus Prayogo mengaku tidak ada persiapan khusus untuk turun di Indonesia International Marathon di Bali, tapi semua itu berjalan seperti biasa saja. Bagi Agus Prayogo, kejuaraan ini bukan sasaran utamanya, sehingga persiapan dan tampil berjalan biasa saja. "Yang jelas saya bersyukur kelembaban tinggi sekali, sehingga suasananya hampir sama dengan suasana di Jakarta, sehingga tidak masalah saat lomba," tutur Agus Prayogo.

Agus Prayogo yang saat ini Secapa TNI AD di Bandung Jabar mengakui belum bisa pecahkan rekor meskipun di awal ada iming-iming akan diberikan hadiah Rp 1 miliar. "Catatan waktu saya masih kalah, bahkan dibandingkan dengan SEA Games saja masih ada selisih 11 menit, karena ini bukan sasaran utama saya," tutur Agus Prayogo.

Atlet asal Magelang Jateng bertekad ke depannya akan mampu memecahkan rekor, semua itu karena sudah cukup banyak dia mampu pecahkan rekor. "Yang belum saya pecahkan hanya di 42 KM, ini akan kita incar pada akhir tahun 2022 ini, nama event akan saya sampaikan nanti," tutur Agus Prayogo.

Agus Prayogo yang mengaku senang lari sejak masih duduk di bangku SD, semua itu karena masih dalam masa transisi setelah tampil di ajang SEA Games Filipina beberapa waktu yang lalu. Namun selaku atlet merasa bersyukur kini lari sudah menjadi gaya hidup dan diterima masyarakat luas. Harapannya regenerasi atlet lari bisa terus berjala hingga akhirnya mampu meraih prestasi di level lebih tinggi. "Saya mengajak regenerasi muda untuk mengimbangi aktivitas dengan bergerak langsung yakni lari, ini olahraga murah dapat kita lakukan dengan mudah," tutur Agus Prayogo.

Indonesia International Marathon diikuti sebanyak 3.500 peserta dari 15 negara. Start mulai pukul 04.30 Wita dan kembali finish di depan Grand Inna Bali Beach, dengan melalui rute start dari depan Grand Inna Bali Beach Sanur - Bypass Ngurah Rai - Patung Dewa Ruci - Kuta Square - Pantai Kuta - Pantai Seminyak - Jalan Sunset Road - Jalan Bypass Ngurah Rai - Finish di depan Grand Inna Bali Beach Sanur.

Sementara itu peserta dari luar yang ambil bagian itu diantaranya Jepang, Kenya, Belanda, Amerika Serikat, Belgia, Kanada, Swedia, Inggris, Spanyol, dan Korea Selatan. *dek