nusabali

Waspada, Akun Facebook Palsu Bupati Buleleng

Beri Iming-Iming Pengangkatan PNS

  • www.nusabali.com-waspada-akun-facebook-palsu-bupati-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Baru-baru ini sebuah akun palsu yang mencatut nama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana beredar di media sosial Facebook.

Akun tersebut diduga hendak melakukan penipuan dengan mengirim pesan pribadi berisi penawaran pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Atas kejadian itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, memberikan penjelasan dan klarifikasi.

Tangkapan layar percakapan akun tersebut diunggah akun media sosial Dinas Kominfosanti Buleleng, Kamis (23/6). Dalam tangkapan layar percakapan pesan yang diunggah, akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Buleleng itu menawarkan pengangkatan PNS. Akun itu juga meminta foto SK tenaga kontrak, KTP, KK, hingga foto, sebagai persyaratan.

Adapun percakapan via Messenger itu tertulis, 'Kbtulan bpk dapat jatah pngangkatan pns dr pusat khusus yg sudah kontrak sisa kuota dua orang lgi. Jga kepercayaan bobdgn baik semoga menjadi PNS yg amanah dan berprestasi.’

Tak hanya itu, dalam percakapan tersebut akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Agus Suradnyana ini juga menulis 'Potokan persyaratan ny ke WA bp. Ijazah terakhir KTP, K, pas poto, SK Kontrak'.

Berdasarkan penulusuran NusaBali, nama akun palsu ini memang hampir sama dengan halaman akun Facebook resmi Putu Agus Suradnyana yang dikelola Bagian Humas Pemkab Buleleng. Hanya saja, foto profil yang digunakan tidak sama. Akun palsu tersebut menggunakan foto Bupati Agus Suradnyana dengan pose kedua telapak tangan menempel. Sementara akun resmi menggunakan foto Bupati Agus Suradnyana dengan bingkai HUT Bung Karno.

Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan menyebutkan jika akun tersebut bukan merupakan akun resmi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. "Akun tersebut bukan akun Bapak Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Akun bodong seperti itu sifatnya mengkloning (meniru). Dengan mengambil foto dan menggunakan nama yang sama," jelas Suwarmawan.

Suwarmawan menyebutkan, dari aktivitas mengirim pesan akun tersebut, terindikasi akan melakukan penipuan. Modusnya dengan menawarkan pengangkatan menjadi PNS dengan meminta sejumlah data pribadi seperti NIK dan KTP. "Akun bodong itu sudah mengarah pada penipuan. Jika diberikan, nomor NIK, KTP dan KK itu bisa dipakai oleh orang yang tak bertanggung jawab," lanjut Suwarmawan.

Namun sejauh ini, pihak Dinas Kominfosanti belum menerima laporan dari masyarakat yang dirugikan akibat ulah akun bodong tersebut. Pasca menerima laporan keberadaan akun media sosial palsu yang mencatut nama Bupati Agus Suradnyana itu, pihaknya melakukan verifikasi dan klarifikasi. Hasilnya, tak lama berselang, akun palsu itu sudah hilang di Facebook.

"Belum ada yang dirugikan. Kami berharap tidak ada yang dirugikan. Laporan sementara baru ada satu orang yang dikirimkan pesan itu. Saat kami cek, akun tersebut pertemanannya baru dua, langsung kami laporkan ke laman pengaduan Facebook. Kami juga sebarluaskan bahwa itu akun bodong," jelas Suwarmawan.

Informasi keberadaan akun bodong yang memakai nama Bupati Buleleng itu dibagikan ke sejumlah media sosial milik Dinas Kominfosanti Buleleng. Suwarmawan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama warga Kabupaten Buleleng yang menggunakan media sosial, agar lebih waspada dan berhati-hati dengan akun palsu yang mengatasnamakan pejabat.

"Kami mengimbau masyarakat jika menemukan akun Facebook seperti itu serta dikirim pesan atau ditambah pertemanan, agar diabaikan. Serta memblok dan melaporkan akun itu," ucap Suwarmawan.

Masyarakat juga diminta untuk waspada jika ada akun media sosial baru yang mengatasnamakan pimpinan atau pejabat di wilayah Kabupaten Buleleng. "Kami sosialisasikan, agar masyarakat tidak mudah percaya dan mengutamakan konfirmasi terlebih dahulu kepada kami atau jajaran di Pemkab Buleleng," katanya.

Akun palsu yang menggunakan nama pejabat di Pemerintahan ini bukanlah kejadian kali pertama. Menurut Suwarmawan, kejadian serupa juga pernah terjadi sekitar tahun 2018 lalu. Sekitar satu bulan yang lalu juga ditemukan akun palsu WhatsApp mengatasnamakam pejabat lainnya dengan meodus menawarkan lelang kendaraan. Foto profil akun palsu itu diambil dari akun asli.

Menurut Suwarmawan, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi seiring dengan munculnya kejahatan siber. Untuk itu, masyarakat Buleleng diharapkan lebih bijak menanggapi dan lebih selektif dalam bermedia sosial. "Teknologi bagaikan pisau bermata dua. Sisi negatifnya seperti ini jika disalahgunakan. Tetap hati-hati dan gunakan media sosial secara baik agar tidak tertipu. Kami terus sampaikan ini melalui media sosial," imbuh dia.

Sementara ini, Dinas Kominfosanti belum berencana melaporkan keberadaan akun palsu tersebut ke kepolisian. "Melapor sampai saat ini masih dalam pertimbangan. Jika ada yang melapor terkait keberadaan akun itu pasti akan kami tindaklanjuti. Kami mensosialisasikan pencegahan agar tidak tertipu, abaikan pesan-pesan seperti itu dan bantu blokir. Itu lebih efektif," tandas Suwarmawan. *mz

Komentar