nusabali

'Dengan PKS Tidak, Dengan NasDem Lanjut'

Hasto Soal Peluang Koalisi PDIP di Pilpres 2024

  • www.nusabali.com-dengan-pks-tidak-dengan-nasdem-lanjut

JAKARTA, NusaBali
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membuka sinyal partai politik yang akan diajak berkoalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Salah satu parpol yang kemungkinan akan diajak berkoalisi adalah Partai NasDem. Sementara PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Partai Demokrat tidak ada peluang untuk diajak berkoalisi.

Hal itu disampaikan Hasto sebagai sikap partainya atas pertemuan petinggi Partai NasDem dengan petinggi PKS,  di Jakarta, Rabu (22/6).  “Dengan PKS tidak, dengan NasDem lanjut. Dengan NasDem kita kerja sama sejak 2014,” tegas Hasto disela-sela Rakernas II PDI Perjuangan, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).

Kata Hasto, masing-masing parpol punya strategi di Pemilu 2024. “Sekarang masih mendukung Jokowi dan KH Maruf Amin. Di 2024, masing-masing punya strategi,” terang pria yang baru saja mendapat gelar Doktor dari Universitas Pertahanan ini.

Hasto mengapresiasi kerja sama yang dibangun Nasdem dan PKS. Hasto juga menyampaikan ucapan selamat kepada NasDem dan PKS. “Ya, itu bagus sekali ada partai yang secara dini membangun koalisi seperti antara Nasdem dengan PKS. PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas koalisi Nasdem dan PKS tersebut,” kata politisi asal Jogjakarta ini.

Hasto menegaskan, PDI Perjuangan tidak masuk ke dalam pusaran koalisi yang kini coba dibangun oleh parpol. Namun, kata Hasto, PDI Perjuangan memiliki keyakinan bahwa jalan yang harus ditempuh saat ini adalah turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat. Terkhusus, membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi akibat dampak pandemi Covid-19. “Bagi PDI Perjuangan, keyakinan yang kami tempuh adalah turun ke bawah ke desa-desa menyerap aspirasi masyarakat desa, membantu memulihkan dari dampak pandemi (Covid) 19,” ucap Hasto.

Sementara kans kerja sama dengan Demokrat, Hasto menerangkan, dalam melakukan kerja sama PDI Perjuangan harus melihat emosional pendukungnya. Kata dia, pendukung PDI Perjuangan adalah rakyat wong cilik yang tidak suka kamuflase politik. “Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek historis itu tetap dilakukan. Kalau saya pribadi, sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat, karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu,” papar Hasto. *k22

Komentar