nusabali

Petugas Gabungan Pantau Pedagang Keliling di Legian

  • www.nusabali.com-petugas-gabungan-pantau-pedagang-keliling-di-legian

MANGUPURA, NusaBali
Petugas gabungan dari Kelurahan Legian intensif memantau keberadaan pedagang keliling di kawasan Legian, Kecamatan Kuta, Badung.

Pemantauan itu bagian dari upaya agar kawasan Legian tidak terlihat kumuh dengan keberadaan pedagang keliling, apalagi kondisi saat ini sudah banyak kunjungan wisatawan mancanegara. Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara, mengatakan pemantauan yang dilakukan bagian dari upaya menjaga estetika kawasan. Dikatakan ada beberapa keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu dan risih dengan keberadaan para pedagang keliling yang ngetem alias berhenti di sejumlah titik yang banyak dikunjungi wisatawan.

“Ada keluhan dari masyarakat atas keberadaan pedagang keliling ini. Jadi, masyarakat melihat ada dari beberapa pedagang keliling itu berhenti dan melayani pembeli pada satu titik. Nah, inilah yang dinilai kurang baik oleh masyarakat, karena tampak terlihat kumuh,” kata Puspa Negara, Kamis (23/6).

Atas keluhan itu, pihaknya bersama aparat dari Kelurahan Legian yang dipimpin langsung oleh Lurah Legian Ni Putu Eka Martini intensif memantau sejumlah titik sejak dua hari belakangan ini. Pemantauan itu, kata Puspa Negara, dilakukan di sejumlah jalan yang banyak dikunjungi wisatawan, seperti di dekat Pantai Legian dan ruas jalan yang banyak dilalui oleh wisatawan. “Setiap pedagang yang kita temukan, akan diberikan arahan terkait lokasi jualan. Selain itu, diberikan pula edukasi agar pedagang memahami titik atau lokasi untuk jualan. Kalau pun masuk di akses yang banyak wisatawan, tentu melayani saja, setelah itu pergi meninggalkan lokasi alias tidak ngetem,” katanya.

Puspa Negara juga tidak menyalahkan sepenuhnya para pedagang keliling itu. Apalagi, para pedagang juga turut serta melakukan aksi bersih-bersih sekali dalam sepekan. Masih menurut Puspa Negara, dari data yang ada saat ini, para pedagang yang masih aktif berjualan sebanyak 58 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak jika sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 224 orang. “Intinya kita atur pedagang keliling ini lebih proporsional. Kalau sepenuhnya disalahkan tidak juga, karena turut serta membantu dalam membersihkan kawasan Legian dan juga Tukad Mati,” kata mantan anggota DPRD Badung ini.

Untuk mengatur para pedagang keliling, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para pedagang untuk menggunakan atribut yang sudah ada, yakni berupa baju khusus serta kartu jualan. Para pedagang juga disarankan untuk berjualan di perumahan atau jalan yang banyak masyarakat umum. “Minimal dikurangi jualan di kawasan pantai. Jadi, kita sarankan para pedagang ini untuk berjualan di Jalan Dewi Sri, Jalan Patih Jelantik, Jalan Sri Rama, Jalan Nakula, Jalan Sri Krisna dan jalan lainya. Ya, hal ini semata untuk lebih dekat kepada masyarakat,” sebut Puspa Negara.

Terpisah, Lurah Legian Ni Putu Eka Martini mengaku pemantauan itu bagian dari upaya mengantisipasi berbagai keluhan, sehingga perlu adanya pengaturan terhadap para pedagang keliling. Apalagi, belakangan ini kondisi kunjungan wisatawan sudah mulai meningkat. “Kita terus intensifkan ke depannya (pemantauan, Red),” ujarnya. *dar

Komentar