nusabali

Made Tito Ingin Banyak Putra Lokal Masuk Tim Senior

  • www.nusabali.com-made-tito-ingin-banyak-putra-lokal-masuk-tim-senior

MANGUPURA, NusaBali
Salah satu rekrutan baru pemain muda Bali United, I Made Tito Wiratama menjalani debut perdana bermain di Piala Presiden, saat menang 1-0 atas Persebaya Surabaya pada Senin (20/6) malam, di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Bandung.

Penampilan pemain di posisi gelandang itu menjadi debut pertama Made Tito bersama tim senior setelah dipromosikan dari tim Bali United Youth U-18. "Saya berharap semoga semakin banyak pemain asli Bali bergabung dalam tim Liga 1 dan tembus tim senior," kata Made Tito, Rabu (22/6).

Gelandang belia 18 tahun ini masuk pada menit ke-70 menggantikan pemain sayap Yabes Roni Malaifani. Meskipun bermain selama 20 menit, tetapi Made Tito tetap bersyukur dan bahagia ikut membantu Bali United menang 1-0 atas Persebaya.

"Pertama, saya bersyukur bergabung tim senior, dan berterima kasih kepada semua pelatih dan teman-teman yang membantu saya sampai saat ini," kata Made Tito.

Made Tito juga mengaku sangat senang dapat debut di tim senior dan berharap jadi awal yang baik. Namun dia merasa masih harus banyak belajar kepada para senior. Dia ingin kedepannya lebih baik lagi.

Siapa menyangka di balik debut bersama tim senior Bali United, ternyata pemain asal Buleleng itu memiliki cerita menarik. Made Tito pun mempunyai kenangan tersendiri dengan Piala Presiden.

Sebab tujuh tahun silam, dia juga pernah mengikuti turnamen tersebut. Bukan sebagai pemain, melainkan menjadi anak gawang (ball boy). Saat itu, Piala Presiden 2015 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar adalah saat dimana pemain jebolan Sekolah Sepak Bola (SSB) Mandala United ini bertugas sebagai ball boy. Dalam setiap pertandingan sepak bola, lazimnya memang menggunakan jasa ball boy dari pemain SSB setempat.

“Pertama menjadi ball boy itu saat match pertama Bali United lawan Persib di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, setelah itu, SSB saya terus menjadi ball boy hampir di setiap pertandingan kandang Bali United,” tutur Made Tito.

Pemilik nomor punggung 55 sampai saat ini masih tidak menyangka bisa menembus tim senior Bali United dan bermain dengan pemain yang saat itu hanya bisa dilihatnya dari pinggir lapangan.

“Jujur tidak menyangka, apalagi bisa masuk ke dalam skuad Bali United adalah mungkin impian seluruh pemain, kalau waktu itu ada kapten Fadil, Bang Ricky Fajrin, Bang Lerby, dan Bang Yabes Roni,” ujar Tito. Lebih lanjut, bakat dan potensi pemain yang mengidolakan Brwa Nouri ini memang sudah tercium sejak berada tim Bali United Youth U-16 pada 2018 silam. Ia pun kemudian beranjak menuju ke Bali United Youth U-18 dua tahun berselang.

Bersama Bali United Youth U-18 di bawah asuhan pelatih I Made Pasek Wijaya, pemain berpostur 166 cm ini menjelma menjadi sosok yang tidak tergantikan di sektor tengah skuad Serdadu Tridatu Muda. Gelar juara Elite Pro Academy (EPA) U-18 tahun 2021 pun sukses diraih. Catatan tersebut tidak lantas membuatnya silau. Namun sebaliknya, gelandang kelahiran tahun 2003 ini ingin mendapat kepercayaan lebih dari Coach Teco. Ia pun optimis dan akan selalu siap jika kembali dipercaya turun pada ajang AFC Cup mendatang.

“Target saya tentu saja memaksimalkan kesempatan yang ada, kalau saya mendapat menit bermain, saya harus maksimal untuk bermain,” tegas Made Tito.

Sementara Made Tito sendiri sebelumnya menjalani trial bersama Komang Aryantara. Bahkan di laga persahabatan menghadapi Persis Solo, pemain muda ini juga sempat diturunkan. Kini dia resmi menjadi bagian tim senior sebagai salah satu pemain muda. Sebagai putra asli Bali, Made Tito tentu berharap akan ada lebih banyak rekan-rekannya yang mampu menembus level senior seperti dirinya. *dek

Komentar