nusabali

Buruan Potensial Berstatus Desa Kumuh

Sampah Sumbat Gorong-Gorong

  • www.nusabali.com-buruan-potensial-berstatus-desa-kumuh

Gorong-gorong itu berisi drum plastik dan sampah-sampah plastik yang menumpuk.

GIANYAR, NusaBali
Tumpukan sampah menyumbat sejumlah titik gorong-gorong di Banjar Buruan, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Akibatnya, luapan air dan sampah memenuhi sepanjang jalan. Wajah desa jadi pertaruhan. Kondisi ini potensial mengubah status Buruan dari desa seni menjadi desa kumuh.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar Ida Bagus Dibya Prasesta mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya luapan air got atau gorong-gorong mampet di Banjar Buruan, Desa Buruan, Kecamatab Blahbatuh, Rabu (22/6). Petugas BPBD kemudian turun bersama Tim TRC lengkap dengan peralatan dan armada untuk menangani kondisi tersebut. "Kami mendapatkan laporan pagi hari adanya luapan air yang mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar," ujarnya.

Kata Dibya, pihak BPBD cukup kesulitan untuk mengatasi luapan air tersebut. Sebab kondisi gorong-gorong telah tertutup plat beton. Sementara sampah yang menumpuk jauh masuk ke dalam bawah plat. "Petugas kami harus menggunakan tenaga ekstra, bahkan harus sedikit menyelam masuk ke dalam gorong-gorong yang dipenuhi air," ujarnya.

Penanganan gorong-gorong mampet itu berlangsung dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 11.15 Wita. Kata Dibya, sampah yang berhasil diangkat berupa drum plastik yang menyumbat gorong-gorong. Kemudian sampah plastik yang tidak bisa terbawa aliran air. "Gorong-gorong itu berisi drum plastik dan sampah-sampah plastik yang menumpuk. Kalau tidak ditangani, jalan bisa cepat rusak dan kawasan pun terancam kumuh," ujarnya.

Dibya berharap kepada masyarakat setempat baik di hulu dan di hilir yang dilalui aliran air agar sadar untuk tidak membuang sampah ke gorong-gorong. Sebab risikonya cukup tinggi, selain jalan menjadi rusak, lingkungan juga menjadi kumuh. "Kami harap masyarakaat agar lebih sadar pentingan menjaga lingkungan," pintanya.

Sebelumnya diberitakan, jumlah desa kategori kumuh di Kabupaten Gianyar tahun 2022 ini bertambah. Dari tahun sebelumnya tercatat 6 desa, kini menjadi 12 desa. Kondisi ini bertolak belakang dengan kegencaran Pemkab Gianyar menata fisik wilayah. Antara lain dengan mamasang ratusan LPJ (lampu penerangan jalan) bermodel penjor di sekitar Kota Gianyar.

Data dari Dinas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Gianyar, ada 12 desa masuk kategori kumuh yakni, Desa Lodtunduh luas 32,18 haktare (ha), Desa Lebih 38,85 ha , Desa Tulikup 22,90 ha, Desa Serongga 23,85 ha, Kelurahan Gianyar 16,63 ha, Desa Pering 2,18 ha, Desa Bedulu 2,07 ha, Desa Keramas 24,98 ha, Desa Sayan 26,98 ha, Desa Tegallalang 31,24 ha, Desa Kenderan 3,75 ha, Desa Bakbakan 15,31 ha. Total kawasan kumuh di Gianyar 259,39 ha.*nvi

Komentar