nusabali

Harga Tiket Pesawat Melonjak Tajam

  • www.nusabali.com-harga-tiket-pesawat-melonjak-tajam

Harga avtur naik, tiket pesawat Jakarta-Bali dibanderol Rp 6,5 juta-Rp7,5 juta

JAKARTA, NusaBali

Harga tiket pesawat untuk tujuan domestik dan luar negeri masih terpantau melonjak tajam, di tengah kenaikan harga avtur. Bahkan untuk tujuan ke Bali harus ditebus dengan harga dua kali lipat lebih mahal.

Melansir salah satu platform penjualan harga tiket, seperti Jakarta - Bali harga tiket bisnis dibanderol dengan harga Rp 6,7 juta - Rp 7,5 juta dengan Batik Air dan Garuda Indonesia. Padahal sebelumnya hanya dibanderol dengan harga Rp 2 jutaan.

Lalu untuk penerbangan internasional, Seperti Jakarta - Singapura kelas bisnis, pada (25/6) dibanderol dengan harga Rp 13,75 juta menggunakan Batik Air. Sedangkan pada tanggal (28/6) harga tiket dengan rute dan kelas yang sama dibanderol dengan harga termurah Rp 8,7 - 10,7 juta dengan Batik Air. Dari sebelumnya masih dapat ditebus dengan harga Rp 3 - 5 jutaan.

Melihat hal ini, Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, menjelaskan kenaikan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi saat ini disebabkan kenaikan harga avtur. Saat ini Kemenhub memperbolehkan adanya biaya tambahan fuel surcharge oleh maskapai kepada komponen harga tiket sebesar 10% dari patokan tarif batas atas (TBA).

"Aturan ini akan dikaji ulang per 3 bulan sesuai dengan kenaikan harga avtur. namun penyakitnya saat ini meski avtur turun banyak maskapai belum menyesuaikan kembali harga avtur," jelas Pauline kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/6).

Sama halnya dengan kelas bisnis, saat ini juga tengah melonjak jauh. Dimana dicontohnya seperti penerbangan ke Bali saat ini harus ditebus dengan harga yang dua kali lipat, menjadi Rp 4 jutaan dari sebelumnya Rp 2 jutaan. "Iya karena kelas bisnis yang promo sudah nggak dibuka lagi," kata Pauline.

Namun belum mempengaruhi permintaan saat ini. Dimana rata-rata pemesanan tiket penerbangan kelas bisnis ke Bali banyak yang terisi penuh.

"Sama halnya dengan kelas bisnis (naik jauh), tapi untuk mereka yang bepergian business class rata-rata sudah mengabaikan budget, jadi gak pengaruh," kata Pauline. "Dua minggu lalu waktu saya book Garuda business class cuma sisa satu seat," tambahnya.

Sampai saat ini Kementerian Perhubungan bersama stakeholder lainnya tengah berupaya untuk memecahkan mahalnya harga tiket pesawat. Melihat ada dua faktor yang menyebabkan mahalnya harga tiket yakni, mahalnya avtur hingga berkurangnya pesawat yang beroperasi.

"Harus disadari harga avtur sangat tinggi sekali, dan belum ada penurunan, dan saat ini suara masyarakat juga menjadi pertimbangan. Makanya kita akan lakukan FGD lagi untuk melakukan kajian. Hasilnya seperti apa nanti ditunggu saja," kata Juru Bicara Adita Irawati saat ditemui di Kompleks Parlemen (20/6).

Adita menjelaskan kenaikan harga tiket ini tidak hanya terjadi di kelas ekonomi, melainkan kelas bisnis dan internasional juga mengalami lonjakan. *

Komentar