nusabali

Abrasi Pantai Kuta Belum Tertangani

  • www.nusabali.com-abrasi-pantai-kuta-belum-tertangani

MANGUPURA, NusaBali
Abrasi di kawasan Pantai Kuta, hingga Senin (20/6) belum tertangani.

Padahal, kondisi pantai semakin parah setelah pada Kamis (16/6) luapan air laut mengikis sekitar 3 meter bibir pantai, bahkan area depan candi bentar atau pintu masuk Pantai Kuta dihantam ombak.

Titik abrasi yang parah di antaranya dekat Setra Asam Celagi hingga depan Hard Rock Hotel Bali. Sejumkah pohon di sekitar lokasi terkikis hingga akarnya terlihat. Sayangnya, hingga kemarin belum ada tanda-tanda akan ditangani oleh pihak terkait.

Ketua Satgas Pengelola Pantai Kuta, Mangku Wayan Sirna, mengatakan kondisi abrasi di Pantai Kuta sampai saat ini belum mendapatkan penanganan. Hal itu membuat kawasan pantai masih compang-camping, padahal kunjungan wisatawan tengah menggeliat. Menurut dia, jumlah kunjungan ke Pantai Kuta mulai meningkat dan pada satu moment bisa mencapai 500 orang. “Kunjungan ke pantai mulai lumayan ramai. Namun, kondisi pantai mengalami abrasi dan belum ada penanganan. Entah nanti ini akan ditata, kami juga belum tahu,” katanya, Senin (20/6).

Ditengah meningkatnya kunjungan tersebut, dia berharap penanganan abrasi bisa dilakukan sesegera mungkin. Sebab, area pantai semakin sempit, terlebih area bibir pantai dengan kawasan kantor satgas pengelola pantai kini hanya berjarak sekitar 3 meter. “Karena abrasi kondisi sepadan pantai makin sempit. Hal ini karena terdapat abrasi yang cukup parah dan akar pohon itu bermunculan di permukaan,” kata Sirna.

Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan penanganan abrasi di Pantai Kuta masih dalam proses. Rencananya langkah yang akan diambil adalah dengan penambahan material pasir agar mencapai kondisi seperti semula atau sebelum tergerus abrasi. “Penanganan abrasi masih dalam proses, dalam waktu dekat ini akan kita laksanakan,” ucapnya.

Masih menurut Surya Suamba, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida sebenarnya mempunyai program Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II yang dilakukan untuk penanganan abrasi di wilayah Kuta, Legian dan Seminyak, namun program itu baru akan dilaksanakan di tahun 2023. Lantaran Pantai Kuta saat ini kembali tergerus abrasi, maka langkah penanganan sementara akan segera dilakukan.

“Jadi nanti akan dilakukan perataan pasir yang tergerus abrasi di sejumlah titik, dengan menggunakan pasir yang menumpuk di titik tertentu. Kemungkinan hal itu juga akan dilakukan dengan mengambil pasir di Pantai Jerman,” kata birokrat asal Tabanan ini.

Sementara itu, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Bali Penida, Wayan Riasa, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Dinas PUPR Badung dalam menyikapi kondisi abrasi di Pantai Kuta. Hal itu dilakukan sekaligus mengkoordinasikan hasil sinkronisasi kegiatan Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II yang rencana dilaksanakan tahun 2023. “Ini akan kami koordinasikan dengan Dinas PUPR,” katanya. *dar

Komentar