nusabali

APPMB Sebut BBTF Momentum Pemulihan Pariwisata Bali

  • www.nusabali.com-appmb-sebut-bbtf-momentum-pemulihan-pariwisata-bali

MANGUPURA, NusaBali
Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal (APPM) Bali menilai pelaksanaan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) Ke-8 sebagai salah satu istrumen penting pemulihan ekonomi Bali.

Event yang diprakarsai oleh ASITA Bali itu diharapkan dapat menjadi momentum strategis kebangkitan pariwisata Bali. Sekaligus menjadi penanda Bali menuju era baru sesuai tagline pemerintah provinsi Bali ‘Nangun Sad Kerthi Loka Bali’ melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru.

Ketua APPMB Puspa Negara, mengatakan sebanyak 54 persen pertumbuhan ekonomi Bali dipicu oleh sektor pariwisata. Saat pandemi Covid-19 melanda, ekonomi Bali berkontraksi hingga minus 9,33 persen. Tahun 2021 berkontraksi minus 2,47 persen, kemudian awal tahun 2022 mulai tumbuh 1,46 persen atau tumbuh paling lambat di antara 34 provinsi di Indonesia. Sejak dibukanya kembali border internasional dan sejumlah relaksasi perjalanan udara, kini pariwisata mulai terlihat dari kondisi sebelumnya. “Wisman sudah mulai masuk Bali rata-rata 10.000 sampai 11.000 orang per hari. Untuk wisdom juga sudah masuk rata-rata 25.000 sampai 26.000 per hari. Hingga Mei lalu, tercatat sudah ada 3,7 juta pergerakan penumpang di  Bandara Ngurah Rai,” ujar Puspa Negara, Minggu (19/6).

Puspa Negara mengaku salut dan bangga dengan ASITA Bali melalui pelaksanaan BBTF yang menarget transaksi hingga Rp 5,5 triliun. Acara itu dikuti 172 seller, 228 buyer dari 29 negara, serta 10 destinasi provinsi di Indonesia. Buyer terbesar kali ini adalah Australia yang menjadi kontributor wisman terbesar Bali.

Masih menurut Puspa Negara, tema yang diangkat dalam BBTF juga sangat relevan yakni ‘Balanching in Harmony’, menekankan pada pariwisata berkelanjutan serta pengembangan wisata wellness atau health tourism. “Dalam perspektif kami, BBTF ini adalah juga alat yang sangat ampuh untuk promosi. Berdasarkan pengalaman, kami melihat BBTF kali ini sekelas dengan ITF di Bangkok,” kata Puspa Negara.

Untuk diketahui BBTF Ke-8 telah dilaksanakan pada 14-17 Juni 2022. Acara tersebut merupakan upaya merespon arahan pemerintah, untuk fokus pada pencapaian jumlah turis, quality of spending wisatawan, serta sustainable environment terhadap desa wisata yang sesuai CHSE. Tahun ini ada 183 sellers baik dari Bali serta Indonesia secara keseluruhan dan 270 buyers dari 30 negara ikut meramaikan BBTF tahun ini. Negara paling banyak berasal dari Australia, India, France, Philippines, UK, Emirates diikuti oleh German, Nigeria, US, Netherlands dan Asia secara keseluruhan. *dar

Komentar