nusabali

APPMGI Dukung Migor Curah Dihapus

  • www.nusabali.com-appmgi-dukung-migor-curah-dihapus

YLKI setuju asal produk pengganti harga terjangkau dan aman dikonsumsi

JAKARTA, NusaBali

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengemas Minyak Goreng Indonesia (APPMGI) Hardhonoadi menyambut baik rencana pemerintah untuk menghapus minyak goreng curah. Sebab, ia memprediksi permintaan bisa naik 50 persen jika kebijakan tersebut berjalan.

"Kalau misalnya nanti packer ini diizinkan mengemas minyak goreng dengan ketentuan harga sesuai aturan pemerintah Rp14 ribu, saya yakin kami bisa naik 50 persen dari saat ini," kata Hardhonoadi seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (15/6).

Ia mengaku cukup senang mendengar kabar pemerintah hendak menghapus minyak goreng curah. Bahkan, menurutnya rencana tersebut sudah lama dinantikan oleh asosiasi pengemas minyak goreng. Namun, pemerintah selalu menunda.

"Karena sudah empat sampai lima tahun yang lalu pemerintah selalu bilangnya begitu. Tapi selalu ditunda-ditunda, padahal sebagaimana kita ketahui, di dunia hanya Bangladesh sama Indonesia saja yang curah, yang lain sudah tidak ada," jelas Hardhonoadi.

Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengisyaratkan setuju dengan rencana pemerintah menghapus minyak goreng curah. Dengan catatan, Staf Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI Rio Priambodo menuturkan harganya yang terjangkau. Selain itu, pengganti minyak goreng curah juga harus aman dikonsumsi.

"Jika minyak goreng curah dihapus, maka harus ada barang substitioner (pengganti) lain yang dihadirkan oleh pemerintah, yang harga terjangkau dan aman dikonsumsi oleh masyarakat," ujarnya, Rabu (15/6).

Rio juga menyebut penghapusan minyak goreng curah harus dibarengi dengan pengawasan ketat dari pemerintah. Sebab, tanpa pengawasan ketat harga minyak goreng kemasan bisa naik karena pesanannya meningkat.

"Jika tidak ada pengawasan yang ketat tidak menutup kemungkinan harga minyak goreng kemasan akan naik lagi," terang dia.

Lebih lanjut Rio menyebut permasalahan kenaikan bahan pokok maupun permasalahan lainnya adalah ujian bagi pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juha harus membuat suatu kebijakan yang pro terhadap rakyat.

Menurutnya, dampak ekonomi terhadap konsumen tentunya akan menurunkan daya beli, baik barang maupun jasa. Oleh karena itu, pemerintah harus mengantisipasi efek domino yang disebabkan kenaikan harga pada komoditas tertentu.

"Karena tentunya kenaikan bahan pokok akan berdampak juga pada naiknya harga produksi suatu barang atau jasa," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan minyak goreng curah akan dihapus bertahap.

"Jadi, kita minta nanti secara bertahap tidak ada lagi (minyak goreng) curah. Jadi, sekarang kemasan semua, karena minyak goreng curah itu kurang higienis," katanya.

Meski begitu, Luhut berjanji harga minyak goreng curah ini bisa sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter dalam 1-2 minggu ke depan.

"Kita berharap harga normal (minyak goreng curah). Ini sekarang kan sudah berjalan. Tidak bisa juga terus begini," imbuh dia.

Penghapusan minyak goreng curah sudah didengungkan sejak akhir tahun lalu sebelum harga minyak goreng lompat. Sejumlah pengusaha saat itu mengaku sudah berinvestasi untuk packing machine, yang belakangan dibatalkan jelang pelaksanaannya. *

Komentar