nusabali

Sambut HUT Kota Amlapura, BPBD Pimpin Mendaki Gunung Agung

  • www.nusabali.com-sambut-hut-kota-amlapura-bpbd-pimpin-mendaki-gunung-agung

AMLAPURA, NusaBali
Pemkab Karangasem membuka jalur mendaki Gunung Agung serangkaian HUT ke 382 Kota Amlapura. Jalur mendaki dibuka dari Pura Pasar Agung di Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (16/6).

Sebanyak 48 personel mendaki Gunung Agung dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa. Peserta mendaki yakni anggota BPBD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Karangasem, dan pemandu wisata mendaki Gunung Agung.

Sebelum mendaki, rombongan menggelar persembahyangan di Pura Pasar Agung sekaligus matur piuning agar aktivitas lancar. Selanjutnya mendaki hingga mencapai puncak Gunung Agung setinggi 3.142 meter dari permukaan laut. Pendakian dimulai pukul 01.00 Wita, sembahyang di puncak pukul 08.00 Wita, mengibarkan bendera merah putih dan spanduk HUT Kota Amlapura pukul 08.30 Wita. Spanduk yang dikibarkan bertuliskan Undhaki Anjali Kerthi yang menjadi tema HUT ke 382 Kota Amlapura.

Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku bisa mendaki sampai ke puncak setelah status Gunung Agung kembali normal. Kegiatan mendaki kemarin sekaligus memberikan edukasi kepada pemandu wisata yang selama ini mengantar wisatawan mendaki Gunung Agung agar lebih mengutamakan keselamatan. Misalnya jika selama perjalanan mendaki tiba-tiba dihadang hujan lebat sebaiknya membatalkan pendakian karena khawatir terjadi banjir, jalan licin, kabut tebal, dan bisa tersesat.

Pendakian saat hujan lebat berisiko ada petir. Pemandu wajib mempersiapkan diri dengan melatih otot kaki dan keseimbangan, menjaga kesehatan, membawa perlengkapan ketika mendaki, membawa konsumsi, memahami teknik berjalan ketika mendaki, dilarang membuang sampah sembarangan selama di perjalanan. “Perhatikan cara berjalan, gunakan sepatu khusus mendaki karena perjalanan rawan cedera karena menginjak batu masif,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Saat lelah wajib berhenti, jangan memaksakan jalan karena di puncak gunung ada hembusan angin cukup kencang dan tempat terbuka, di samping gravitasi bumi sangat kuat. Sementara Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Wayan Astika mengapresiasi kegiatan mendaki bersama yang dikoordinasikan BPBD. Pemandu wisata dapat edukasi untuk diimplementasikan saat memandu wisatawan. “Ini bagian dari kegiatan pariwisata, terutama untuk wisatawan pencinta alam,” ungkap Astika. *k16

Komentar