nusabali

Belum Pastikan Produksi Air Berbotol Kaca

Perumda Tak Punya Mesin Pencuci Botol

  • www.nusabali.com-belum-pastikan-produksi-air-berbotol-kaca

Pencucian botol harus dengan mesin, tidak bisa manual. Hal ini membutuhkan investasi lagi. (Kepala Unit Produksi Air Kemasan Be Gianyar Made Suarka).

GIANYAR, NusaBali

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sianjiwani Gianyar telah memiliki anak perusahaan memproduksi air minum dalam kemasan bernama Be Gianyar. Namun perusahaan ini menunda memproduksi air kemasan botol kaca. Penundaan ini karena belum ada data valid serapan dan kendala investasi mesin pencuci botol kaca.

Sehingga air minum dalam kemasan produksi perusahaan ini semua dalam kemasan plastik. Kepala Unit Produksi Air Kemasan Be Gianyar Made Suarka, saat dikonfirmasi Rabu (15/6), mengakui belum bisa memproduksi air kemasan dalam botol kaca. Disebutnya, saat ini Perumda Tirta Sanjiwani sedang mendata berapa serapan air kemasan botol kaca. Data ini didapat dari Dinas Pariwisata, terkait jumlah hotel berbintang, non bintang, restoran, dan bar. "Dari jumlah hotel dan restoran itu, kami data berapa kebutuhan air kemasan botol itu. Sehingga mendapat jumlah produksi," jelas Made Suarka.

Kendala lain yang dihadapi, produksi botol kaca adalah harus ada mesin pencuci botol. Mengingat pencucian botol kaca, harus dengan mesin dengan air panas. "Pencucian botol harus dengan mesin, tidak bisa manual. Hal ini membutuhkan investasi lagi," ujarnya. Kendala lainnya adalah wadah dari botol kaca harus dengan krat botol, tidak bisa dengan dus kertas. "Nah, dari jumlah produksi, kita bisa menghitung berapa investasi yang dibutuhkan," ujarnya.

Dari hasil perhitungan itu, masih akan diajukan ke Pemkab Gianyar untuk tambahan modal guna bisa melakukan produksi air kemasan botol kaca. "Berapa modal yang dibutuhkan kami belum tahu, ini masih hitung berapa kira-kira kebutuhan produksi, di tambah lagi perluasan area produksi di Payangan," jelasnya.

Sedangkan bila disetujui penambahan modal, jelas Suarka,  juga akan ada perekrutan tenaga kerja baru yang menguasai air botol kemasan. "Semoga juga pariwisata di  segera normal, sehingga peluang produksi air kemasan botol bisa terealisasikan," ujarnya. *nvi

Komentar