nusabali

Dukung Digitalisasi, ASN Buleleng Dilatih TI

  • www.nusabali.com-dukung-digitalisasi-asn-buleleng-dilatih-ti

SINGARAJA, NusaBali
Ratusan ASN lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, mengikuti pelatihan Government Transformation Academy (GTA) Digital Talent Scholarship (DTS), Senin (13/6).

Program pelatihan dari Kementerian Kominfo RI melalui  BPSDMP Kominfo Jogjakarta bekerjasama dengan Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng. ASN disasar sebagai peserta untuk mendukung percepatan transformasi digital di pemerintahan.

Program pelatihan akan berlangsung hingga Jumat (17/6) mendatang. Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat membuka pelatihan mengatakan Program GTA ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital di Pemerintahan. Sumber Daya Manusia (SDM) ASN Pemkab Buleleng wajib ditingkatkan di bidang Teknologi dan Informatika (TI) untuk mencapai tujuan itu.

Suyasa pun mengatakan output program GTA ini pun dapat mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan digitalisasi, pendapatan suatu daerah akan berjalan dengan efektif. Contoh misalkan parkir, kalau parkir menggunakan sistem digital tentu hasilnya akan lebih baik,” kata birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.

Menurutnya proses perubahan dari konvensional ke digital tidak bisa dilakukan secara instan. Namun Pemkab Buleleng sudah mulai menggunakan program berbasis digital. Suyasa pun mengklaim tingkat produktivitas pekerja pemerintah, jauh lebih tinggi ketika sudah berlari ke digital.  Dia mengatakan digitalisasi tidak memiliki sekat-sekat yang menghambat dari segi ruang dan waktu.

“Kita sudah menggunakan e-surat. Semua surat sekarang masuk real time makanya kecepatan pekerjaannya bisa lebih tinggi, sebab dimana-mana kita bisa disposisi. Saya dimanapun tinggal kalau ada yang membutuhkan tanda tangan saya dengan digital bisa saya teken,” imbuh mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng ini.

Sementara itu Koordinator Bidang Teknis Pusdiklat Kominfo Charviano Hardika mengatakan, perpindahan dari konvensional ke digitalisasi memang memerlukan waktu. Menurutnya, permasalahan yang ditemukan adalah kemauan SDM untuk merubah diri.

“Tingkat kesulitan mentransformasi dari konvensional ke digitalisasi adalah dari SDMnya. Kami dan Pemerintah intinya bertujuan untuk melatih SDM dalam meningkatkan keterampilan hard skill dan soft skill,” kata Hardika.

Peserta pelatihan akan diberikan kesempatan untuk memilih tema pembelajaran yang disediakan. Yakni Manajemen Resiko SPBE, Junior Office Operator, dan Junior Graphic Design yang akan diisi oleh ahli-ahli dalam bidangnya. *k23

Komentar