nusabali

Bule Aussie Dituding Gelapkan Bansos Covid Rp 19 Miliar

  • www.nusabali.com-bule-aussie-dituding-gelapkan-bansos-covid-rp-19-miliar

WNA Australia ini antara lain dituding menyunat dana bansos dari para donatur lewat sembako. Sembako senilai Rp 900.000 disunat jadi Rp 300.000.

DENPASAR, NusaBali

Seorang perempuan asal Australia bernama Amanda dituding oleh beberapa donatur telah menggelapkan dana bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Bali. Dikatakan bule yang tinggal di Gelogor Carik, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, itu menggalang dana di Australia sejak Covid-19 masuk Indonesia tahun 2020 sebesar Rp 19 miliar.

Tudingan miring terhadap aksi sosial istri dari Dian Artha itu, di antaranya, Amanda dituding menggunakan kesempatan itu untuk memperkaya diri. Amanda dan suaminya dibilang bisa beli rumah, restoran, dan motor Harley Davidson. Tak hanya itu, Amanda juga diisukan jadi incaran polisi Australia.

Salah seorang sumber NusaBali berinisial RB ditemui di Kuta, Selasa (31/5/2022) lalu mengungkapkan Amanda menampung dana dari para donatur melalui Yayasan Let’s Help Bali yang didirikan oleh Amanda sendiri. Dana tersebut oleh para donatur disalurkan lewat dua rekening. Satu rekening bank di Indonesia dan satu rekening bank di Australia.

Tak hanya itu, RB juga mengatakan Amanda menyunat dana bansos dari para donatur lewat sembako. Sembako senilai Rp 900.000 disunat jadi Rp 300.000. “Mestinya orang berdonasi itu harus menjual sebagian dari harta miliknya untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Ini malah menggaet dana dari orang lain untuk memperkaya diri sendiri. Saya merasa ini modus untuk mendapatkan uang," ungkap sumber yang merahasiakan identitasnya ini.

Tudingan miring yang diarahkan itu dibantah Amanda. Amanda mengatakan semua sumbangan dari para donatur sudah disalurkan kepada masyarakat. Bukti berupa foto dan video dari penyaluran bantuan itu sudah dikirim kepada donatur. Amanda menilai orang yang menuding miring aksi sosialnya itu sedang iri pada dirinya.

“Yayasan kami (Let’s Help Bali) tidak pernah memotong sumbangan dari donatur. Donasi berupa sembako yang kami salurkan kepada masyarakat itu nilainya berbeda, tergantung pesanan dan donatur. Ada sembako senilai Rp 900.0000, ada yang Rp 300.000, dan lainnya. Nilai sembako itu sudah tertera pada isi sembako yang disalurkan,” ungkap salah seorang staf Amanda bernama Sandi saat bertemu dengan wartawan di Gelogor Carik, Sabtu (11/6) siang.

Sementara Dian Artha, suami Amanda membantah membeli rumah, restoran, dan butik. Dian Artha yang seorang gitaris ini mengaku dirinya bersama istri dan anaknya tinggal di rumah kontrakan di kawasan Gelogor Carik. Dian Artha juga membantah istrinya diincar polisi di Australia.

“Saya hanya punya motor butut, satu. Tidak punya Harley. Tidak punya rumah. Saya bersama istri dan tim pernah bedah rumah warga kurang mampu (di kawasan Gelogor Carik, Red). Itupun berdasarkan pesanan dari donatur. Mungkin itu yang dibilang saya beli rumah,” ungkap Dian Artha.

Sementara Kelian Dinas Banjar Gelogor Carik I Ketut Budiarta, yang dihadirkan untuk mengikuti jumpa wartawan, kemarin mengatakan sejak Covid-19 merebak, Amanda bersama timnya telah banyak memberi bantuan kepada warga setempat. Tak hanya di Gelogor Carik, bahkan di seluruh Bali.

“Saya kenal Amanda orang baik. Banyak membantu masyarakat. Tidak hanya masyarakat Bali, tetapi semua orang yang membutuhkan bantuannya. Saya minta Amanda jangan takut kalau melakukan sesuatu yang benar,” kata I Ketut Budiarta yang akrab disapa Jarot. *pol

Komentar