nusabali

Kerajinan Batok Kelapa Kembali Bangkit

Sempat Terpuruk Akibat Pandemi

  • www.nusabali.com-kerajinan-batok-kelapa-kembali-bangkit

DENPASAR,NusaBali
Sempat terpuruk saat pandemi Covid-19,  kalangan pelaku IKM/UMKM Bali kini optimistis dan mulai bangkit.

Hal itu setelah kasus Covid-19 melandai, disusul kembali normalnya aktivitas masyarakat. Salah satunya kerajinan batok kelapa ‘Soka Sari Mandiri’ di Banjar Waliang, Desa/Kecamatan Abang, Karangasem. “Apalagi sekarang sudah  mulai ada PKB (Pesta Kesenian Bali 2022),” kata I Dewa Ayu Mertawangi, perajin perabotan upacara ‘Soka Sari Mandiri’.

Ditemui di ruang pameran Gedung Ksirarnawa, Art Center,Denpasar, Senin (6/6) Dewa Ayu Mertawangi menuturkan, pandemi Covid-19 memang berimbas tak menguntungkan bagi IKM. “Kami juga terimbas,” ujarnya.

Omset penjualan sempat  menurun dratis bahkan nyaris nihil. Kondisi jauh berbeda sebelum pandemi. Kala itu omset perbulan  rata- rata Rp 50  juta. Volume usaha juga lumayan, ditandai kebutuhan sekitar 100 kilogram batok kelapa per bulan. Untuk diketahui bahan baku batok kelapa adalah batok kelapa sudah dalam bentuk seperti uang kepeng, dibuat pabrik.

Beruntung disaat sulit  ada Pameran  Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit mulai Desemnber 2021. Melalui pameran IKM Bali Bangkit, pemasaran produk IKM Bali terbantu.

Dari awalnya nihil, baik produksi maupun penjualan mulai menggeliat. Memang belum kembali normal seperti saat sebelum pandemi, namun pemasaran sudah mulai membaik. Omset juga beranjak, dari nihil meniadi  Rp 25 juta sebulan.

“Jadi Bali Bangkit sangat membantu di saat sulit,” kata Dewa Ayu Mertawangi.

Karena produksi mulai jalan, kebutuhan bahan baku juga mulai menanjak.

“Tiyang rasa sekarang kan sudah seperti sebelum pandemi. Keperluan bahan juga sama seperti sebelumnya (100 kilogram perbulan). Tenaga (karyawan) juga mulai bekerja,” kata Dewa Ayu Mertawangi.

Dengan melandainya kasus dan mulai normalnya aktivitas masyarakat, dia berharap UMKM/IKM Bali semakin membaik. Dewa Ayu Mertawangi menuturkan usaha kerajinan perabotan berbahan batok kelapa ‘Soka Sari Mandiri’  dirintis 11 tahun lalu.

Berawal dari Dewa Ayu Sekarwangi, yang nota bena kakak kandungnya  tertarik ketika melihat ada orang membawa wadah bunga sembahyang berbahan batok kelapa. Dari tertarik, kemudian mencoba buat sendiri dan hasilnya jadi.

Nah setelah jadi percobaan pertama, Dewa Ayu Sekarwangi   membuat lagi. Dari situlah kemudian menjadi usaha kerajinan dan berkembang. Produknya beragam mulai dari wadah bunga, tamas, keben atau sokasi, dulang atau wanci, bokor,  wadah  buah dan tatakan air minum kemasan, sampai   tas inovasi yang dikreasikan dengan kain endek.

Pembelinya bukan saja krama Bali, namun juga sampai di luar Bali. Diantaranya Jakarta, Lampung, Bengkulu dan lainnya.

Bahan baku utama adalah batok kelapa yang sudah halus dan dalam bentuk pipih menyerupai uang kepeng. “Didatangkan dari Singaraja,” kata Dewa Ayu Mertawangi. Sampai sekarang, pihaknya mengaku tak sampai kesulitan bahan baku. *K17

Komentar