nusabali

DAT Masih Wajib Lapor

Kasus 'Penculikan Palsu' di Tabanan

  • www.nusabali.com-dat-masih-wajib-lapor

Ada perbedaan keterangan yang diberikan oleh DAT dan mertuanya.

TABANAN, NusaBali

Penyidik Polres Tabanan dibuat kesulitan menyikapi  kasus DAT, 19 wanita pembuat laporan palsu diculik, dianiaya hingga akan diperkosa. Saat ini polisi masih mendalami keterangan DAT dan mertuanya untuk membuktikan fakta sebenarnya. Hingga kini status DAT masih wajib lapor.

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, pihaknya telah melakukan gelar perkara. Hanya saja hasil dari gelar perkara keterangan keduanya masih perlu didalami. "Ini untuk membuktikan fakta sebenarnya, untuk bisa menentukkan kasus naik penyidikan atau tidak," jelasnya, Minggu (5/6).

Keterangan DAT dan mertuanya masih harus didalami karena ada perbedaan. Dari pihak DAT i mengaku meminta perlindungan kepada bapak mertuanya. Namun dari keterangan bapak mertua, tidak ikut membantu, melainkan merasa jengkel karena DAT sering keluar malam.

"Sebenarnya mertuanya itu jengkel, jadi tidak ada niat membantu. Karena si DAT ini sering keluar malam. Dan keterangan kemarin mertuanya juga tidak ikut membantu. Sehingga itu yang perlu kita perdalam. Apakah ini ada keterlibatan mertuanya atau jangan-jangan itu hanya rangkaian keterangan dari si DAT itu sendiri. Itu yang kita sinkronkan sedikit lagi," tegasnya.

Dengan kondisi itu, sejauh ini masih belum bisa membuktikan mensrea-nya (niat). Keterangan dari kedua orang tersebut akan diperdalam lebih lanjut. Sebab, sejak awal kepolisian memang sedikit kesulitan karena perbedaan keterangan antara DAT dengan mertuanya. "Dari pasal yang kita sangkakan kemarin, ada perbedaan keterangan. Terutama saat kita membuktikan niatnya. Kita masih jadwalkan pekan depan memeriksa bapaknya (mertua) kembali," jelasnya.

AKBP Ranefli menyebutkan, saat ini status dari DAT masih bersifat wajib lapor. Sebab, laporan karangan cerita penyekapan itu sudah kita setop. Jadi penanganan itu, dilanjutkaan untuk membuktikan atau membuka indikasi keterangan palsu dari DAT tersebut. "Siapa yang memulai, itu yang ingin kita buktikan," tandasnya.

Seperti berita sebelumnya DAT ditemukan dalam kondisi kaki, tangan terikat dan mulut tersumpal kain di kawasan Beji Puseh Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Senin (2/5). Dari keterangan itu DAT mengaku diculik, dianiaya hingga mengaku korban pemerkosaan. Bahkan keadaan tersebut membuat media sosial heboh pasalnya kondisi yang dialami DAT cukup tragis. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi DAT membuat cerita rekayasa sebagai upaya untuk menutupi kesalahanya karena terlambat pulang usai kencan dengan pria yang baru dikenal lewat facebook. *des

Komentar