nusabali

Museum Rudana Anugerahkan Satya Abdi Musea

  • www.nusabali.com-museum-rudana-anugerahkan-satya-abdi-musea

GIANYAR, NusaBali
Pemilik Museum Rudana di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Nyoman Rudana menggelar hajatan Penganugerahan Penghargaan Satya Abdi Musea (SAM) di halaman museum setempat, Minggu (5/6) sore.

Penganugerahan ini merupakan salah satu wujud komitmen Museum Rudana untuk mengapreasi dan menghormati para maestro seni di Indonesia.  Penghargaan SAM berupa plakat diberikan kepada para maestro seni rupa yang telah almarhum, yakni Sri Adi Sudarsono, Nyoman Gunarsa, dan Made Wianta. Penghargaan untuk Nyoman Gunarsa dan Made Wianta diterima oleh istri masing-masing. Sedangkan penghargaan untuk Sri Adi Sudarsono, diterima dengan diwakili oleh Ny Nyoman Rudana.

Perhelatan budaya tersebut menjadi sangat spesial dibandingkan kegiatan serupa sebelumnya oleh Museum Rudana.  Karena hajatan yang berlangsung khidmat dan disejukkan rintik hujan itu, disaksikan langsung oleh sekitar 200 orang dari kalangan perwakilan museum yang tergabung dalam AMI (Asosiasi Museum Indonesia). Perwakilan museum se Indonesia ini secara khusus bersilahturahmi sekaligus makan malam atas undangan Museum Rudana di museum setempat.

Hadir pula, Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana, dan jajaran pengurus AMI. Sebelum bersilahturahmi ke Museum Rudana, dua hari sebelumnya, sekitar 200 anggota AMI menggelar pertemuan permuseuman di Kuta, Badung.

Nyoman Rudana mengatakan Museum Rudana sejak berdiri tak henti-henti mengapresiasi semangat para maestro seni dalam berkarya. ‘’Walaupun para maestro seni ini telah tiada,

namun semangat mereka tentu selamanya akan jadi tauladan untuk kita semua,’’ jelasnya singkat diaplaus ratusan perwakilan museum se Indonesia. Dalam kesempatan itu, Nyoman Rudana mengundang para anggota AMI untuk menyaksikan dan mengapreasi karya-karya maestro seni rupa yang dipamaerkan di Museum Rudana.

Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana mengatakan silahturahmi dan pertemuan pengelola museum se Indonesia telah lama menjadi kerinduan bersama, pasca Indonesia dirajam pandemi Covid-19. Anggota DPR RI ini menyebut, pertemuan ini sebagai bukti nyata bahwa para pejuang permuseuman di Indonesia punya niat kuat, tulus, dan mulia untuk mengokohkan peradaban bangsa ini. ‘’Kita juga harus kembali bangkit setelah pandemi Covid-19 sejak dua tahun lalu,’’ ujar jebolan Master of Business Administration (MBA) Webster University of St Louis, USA ini.

Dia juga menyampaikan kebanggaan atas kerja keras Museum Rudana yang berkomitmen tinggi dan konsisten mengapresiasi para maestro seni yang telah mampu memperkuat kasanah kebudayaan di Indonesia. Secara khusus, Supadma Rudana juga mengapreasi perjuangan Jejeneng Mpu Keris Pande Wayan Suteja Neka, AA Rai, dan para pemilik museum lainnya yang terbukti menjaga dan meluhurkan kekayaan bangsa melalui museum.

Dalam kesempatan itu, dia menyerahkan sertifikat keanggotaan AMI. Penganugerahan itu dimeriahkan dengan pementasan Tari Penyambutan dan Tari Barong,  dibawah pimpinan seniman kondang, AA Gde Oka Dalem dari Puri Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. *lsa

Komentar