nusabali

Koster Minta KONI Bali Pertahankan Peringkat 5 Besar di PON 2024

  • www.nusabali.com-koster-minta-koni-bali-pertahankan-peringkat-5-besar-di-pon-2024

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster menyaksikan Ketua Umum KONI Pusat, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman melantik Pengurus KONI Bali periode 2022-2026 yang dipimpin Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan menggantikan I Ketut Suwandi sebagai Ketua KONI Bali periode 2017-2021.

Upacara pelantikan sekaligus Rapat Kerja (Raker) KONI Bali ini berlangsung pada Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (3/6) pukul 09.00 Wita di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali.

Gubernur Koster dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Pengurus KONI Bali 2022-2026 yang dipimpin I Gusti Ngurah Oka Darmawan. Gubernur Koster berharap KONI Bali yang baru dilantik memiliki spirit yang sama dengan KONI di Kabupaten/Kota untuk solid bersatu padu serta bekerja secara profesional dengan dedikasi yang tinggi dan pengabdian yang kuat.

“Kepada Pengurus KONI yang baru dilantik, saya minta agar lebih giat lagi bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memiliki komitmen yang kuat memajukan olahraga,” kata Gubernur jebolan ITB ini. Dalam sambutannya dia juga meminta hilangkan sekat yang bisa menjadi hambatan dalam membangun prestasi olahraga bersama dan fokus pada pembangunan olahraga di Bali. Gubernur Koster mengingatkan menjadi pengurus KONI memiliki tanggung jawab yang besar, bukan hanya terkait jabatan, namun juga bagaimana menjalankan tugas untuk mencapai prestasi bersama.

Untuk itu dia mengajak KONI Bali untuk mulai menginventarisir cabang olahraga (Cabor) potensial yang ada di Bali, karena pada tahun 2023 ada sejumlah agenda olahraga yang akan dilaksanakan. “Fokus lakukan pengembangan olahraga, sehingga hasilnya menjadi lebih maksimal,” mintanya dengan tegas.

Gubernur Bali juga memberikan apresiasi kepada KONI Bali atas prestasinya di dalam meningkatkan olahraga Bali. Walaupun

jumlah sumber daya manusianya kecil hanya 4,3 juta orang serta sarana dan prasarana olahraga juga sangat tertinggal, namun di tengah segala keterbatasan yang ada, termasuk keterbatasan dalam segi anggaran, Bali tetap memberikan prestasi yang terbaik dengan mampu berada di peringkat ke 5 saat PON 2021 di Papua.

“Ini sangat membahagiakan kita semua serta masyarakat Bali. Saat itu saya menginstruksikan kepada Ketua KONI periode sebelumnya, Ketut Suwandi untuk fokus pada Cabor yang memungkinkan Bali mendapatkan juara berdasarkan potensi yang dimiliki oleh atlet-atlet Bali dan astungkara sesuai arahan. Walaupun anggaran sedikit, namun Bali tetap mendapat hasil yang maksimal pada PON 2021 yang lalu. Prestasi Bali meningkat dari peringkat 6 menjadi peringkat 5 nasional,” kata Ketua DPD PDIP Bali ini yang disambut tepuk tangan. Dia juga mengatakan ini menjadi kebanggaan, karena mengalahkan Jawa Tengah yang memiliki sumber daya manusia lebih banyak serta sarana dan prasarana olahraga yang lebih baik dari Bali.

“Dalam periode selanjutnya, jika masih diberikan amanat, saya tidak hanya akan fokus pada bidang adat dan budaya, namun juga fokus pada pengembangan infrastruktur, ekonomi dan olahraga. Jadi saat ini saya sedang menguatkan pondasi Bali, yaitu melalui Adat dan Budaya serta ekosistemnya. Baru setelah itu prioritasnya ke bidang yang lainnya, salah satunya akan berencana membuat standar fasilitas olahraga sesuai dengan standar internasional,” ungkapnya.

Alasan Bali harus memiliki fasilitas olahraga berstandar dunia internasional, karena ekosistem pariwisata di Bali sangat mendukung untuk pelaksanaan event olahraga internasional tematik dengan Cabor tertentu. Jika diadakan di Bali negara-negara luar akan sangat tertarik untuk mengikutinya, karena nama Bali sudah sangat dikenal oleh dunia, bahkan lebih dikenal dari Indonesia itu sendiri.

Sehingga Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, Gubernur Koster mengarahkan untuk dilakukannya pengembangan sport tourism dengan penyelenggaraan event olahraga internasional di Bali. Selain mengembangkan olahraga, hal ini juga dapat menggairahkan kepariwisataan di Bali, pasca mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. “Jika olahraga maju di Bali, maka akan berdampak baik pada image Bali di mata dunia. Dunia tidak hanya mengenal Bali karena budaya serta pariwisatanya, namun juga mengenal Bali karena olahraganya,” ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP yang pernah tercatat dalam sejarah Peraturan Perundang-undangan dengan menyelesaikan UU RI Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster mengingatkan kepada kepengurusan KONI Bali yang baru untuk kerja, kerja dan kerja. “Olahraga adalah dunia dengan kerja yang nyata dan kongkrit, sehingga Bali diharapkan paling tidak dapat mempertahankan rangking 5 besar di PON 2024 mendatang yang akan dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengapresiasi Kontingen Bali pada PON XX/2020 di Papua mampu masuk 5 besar. Menurutnya ini sebuah kemajuan prestasi dari peringkat PON sebelumnya. Mantan Pangdam Jaya dan Danpaswalpres ini juga mengakui selama ini Bali selalu menjadi impian untuk menggelar kegiatan internasional di Bali. Untuk itu KONI Bali juga harus menjalin hubungan baik dengan cabor, karena Pengprov Cabor bisa koordinasikan ke PB cabor-nya agar bisa menggelar kejuaraan internasional di Bali.

"Saya harap di bawah kepemimpinan Oka Darmawan ada satu pemikiran event olahraga diselenggarakan dengan baik di Bali, sebab prestasi yang diraih itu tak lepas dari dukungan seorang Gubernur Bali dan jajaran pemerintah daerah, makanya selalu menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Daerah," harap mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini.

Sedangkan Ketum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengatakan setelah dilantik akan langsung bekerja untuk memajukan olahraga di Bali, karena sudah ada banyak agenda penting salah satunya Porprov yang akan dihelat 20-27 November 2022 nanti. "Semoga saya bisa memompa semangat patriotisme atlet Bali, sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal di ajang PON," tegas mantan Ketum Pengprov Perbasi Bali ini. *dek

Komentar