nusabali

Ibu dan Bayi Sehat, Sudah Boleh Pulang

Heboh Melahirkan di Pangkalan Ojek

  • www.nusabali.com-ibu-dan-bayi-sehat-sudah-boleh-pulang

SINGARAJA, NusaBali
Kondisi Komang Windriani,31, asal Banjar Dinas Munduk, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng sudah semakin stabil dan membaik pasca kejadian melahirkan di Pangkalan Ojek di Banjar Dinas Dharma Yasa, Desa Tukad Mungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (2/6).

Ibu asal Banjar Dinas Munduk, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini sudah diperbolehkan pulang bersama bayinya yang baru dilahirkan. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Buleleng, dr Sucipto menyampaikan Windriani telah diizinkan pulang, Kamis (2/6) siang sekitar pukul 13.30 Wita. Sebelumnya, petugas medis Puskesmas II Buleleng melakukan pemeriksaan dan observasi pasca persalinan. "Ibu dan bayi sudah diizinkan untuk pulang dan dalam kondisi sehat dan stabil," kata Sucipto, Jumat (3/6).

Tim dokter melakukan observasi bayi yang baru dilahirkan tersebut. Hasilnya, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dinyatakan normal dengan berat badan 2,5 kilogram dan panjang badan 43,5 centimeter. Selanjutnya, bayi akan diimunisasi HB0. Sang ibu juga dilakukan observasi hingga dua jam pasca melahirkan. Dia tidak mengalami pendarahan aktif, kontraksi uterus dinyatakan baik, kemudian dilakukan pemasangan IUD (Intrauterine Device) atau KB spiral.

"Hasil laporan yang kami dapatkan, kondisi bayi dan ibunya normal. Untuk pemantauan selanjutnya akan dilakukan oleh petugas bidan desa wilayah ibu itu tinggal," kata Sucipto. Sucipto menyebutkan, awalnya pasien Windriani datang ke Puskesmas II Buleleng untuk kontrol rutin kehamilan dengan keluhan nyeri perut pada, Kamis pagi sekitar pukul 08.30 Wita. "Dari pemeriksaan belum didapatkan tanda-tanda persalinan. Pasien menunjukkan hasil pemeriksaan USG yang pernah dilakukan di RS Parama Sidhi, perkiraan persalinan tanggal 9 Juli," jelasnya.

Windriani kemudian diperbolehkan pulang ke rumahnya. Namun sekitar pukul 10.30 Wita dia kembali mengeluh perut terasa semakin nyeri. Oleh sang suami, Putu Adnyana,34, Windriani diantar ke RS Parama Sidhi, Singaraja, dengan membonceng sepeda motor. Dalam perjalanan, Windriani mengeluh keluar air ketuban dan perut semakin nyeri.

Saat berhenti di Pangkalan Ojek Desa Tukad Mungga dan turun, langsung terjadi pecah ketuban dan bayinya lahir. "Di sana terjadi persalinan spontan. Suaminya langsung menghubungi Puskesmas II. Petugas kami datang melakukan tindakan pasca persalinan untuk menyelamatkan ibu dan bayinya," beber Sucipto. Petugas medis berjibaku membungkus bayi dengan selimut dan memotong tali pusarnya. Tak lama kemudian ibu dan bayi dibawa ke Puskesmas menggunakan ambulans untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan seorang ibu bernama Komang Windriani,31, asal Banjar Dinas Munduk, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng terpaksa melahirkan di pangkalan ojek di Banjar Dinas Dharma Yasa, Desa Tukad Mungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Dia melahirkan saat dalam perjalanan ke rumah sakit (RS). Kejadian itu sempat menghebohkan warga sekitar hingga videonya viral di media sosial.

Perbekel Desa Tukad Mungga, Putu Madia mengatakan peristiwa itu terjadi pada, Kamis (2/6) pagi sekitar pukul 10.30 Wita. Awalnya, Windriani merasakan sakit perut seperti tanda-tanda akan segera melahirkan di rumahnya. Dia kemudian diantar oleh suaminya, Putu Adnyana,34, ke Puskesmas II Buleleng di Desa Tukad Mungga, Buleleng.

"Sesampainya di sana petugas medis mengatakan belum ada tanda-tanda akan melahirkan atau belum terjadi bukaan. Setelah diberitahu oleh petugas keduanya kembali pulang ke rumahnya di Desa Anturan," kata Perbekel Madia. Tak lama berselang setibanya di rumah, justru Windriani merasakan sakit perut lagi.

Sang suami, Adnyana, kemudian berinisiatif membawa istrinya ke ke RS Parama Sidhi, Singaraja, untuk memeriksakan kandungannya. Keduanya mengendarai sepeda motor melalui jalur tengah tepatnya di Banjar Dinas Dharma Yasa, Desa Tukad Mungga. Namun setibanya di pertigaan Desa Tukad Mungga, tepatnya di seberang pos pangkalan ojek, Windriani kembali mengalami sakit perut.

Adnyana kemudian menepi di pangkalan ojek tersebut karena istrinya, Windriani sudah benar-benar tidak bisa menahan sakit. Tak lama kemudian, Windriani mengalami kontraksi. "Langsung saat duduk ternyata bayinya sudah mau keluar. Dengan dibantu warga, akhirnya bayinya lahir di sana," imbuh Madia. *mz

Komentar