nusabali

Pedagang Mengeluh Belum Bisa Langsung Jualan

Pasar Seni Kuta Mulai Dikosongkan

  • www.nusabali.com-pedagang-mengeluh-belum-bisa-langsung-jualan

Tempat relokasi tersebut ditarget siap untuk diisi setelah Hari Raya Galungan atau pada pertengahan Juni 2022.

MANGUPURA, NusaBali
Guna memperlancar proses pengerjaan Pasar Seni Kuta, seluruh pedagang harus memindahkan barang-barang mereka. Namun, barang-barang pedagang dipindah bukan ke tempat relokasi, melainkan ke rumah mereka masing-masing. Hal ini yang jadi keluhan pedagang, karena berarti pedagang tidak bisa langsung berjualan di tempat relokasi yang disiapkan.

Salah seorang pedagang di Pasar Seni Kuta, mengaku kecewa lantaran mereka terpaksa mengosongkan lokasi jualan dan memindahkan barang jualan ke rumah. Padahal, berjualan di Pasar Seni Kuta merupakan satu-satunya tempat menggantungkan kebutuhan hidup sehari-hari dari jualan di sana. Namun, setelah begitu dikosongkan mereka hanya berdiam diri di rumah tanpa menghasilkan sesuatu.

“Kalau pemberitahuan sejak pertengahan Mei, terus pengosongan mulai dilakukan tanggal 31 Mei. Saat pengosongan, kita hanya diberitahu untuk memindahkan barang-barang ke rumah masing-masing,” kata salah seorang pedagang yang engan menyebutkan namanya, Kamis (2/6).

Dia mengaku, dari informasi yang didapat seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Seni Kuta akan dipindahkan ke tempat relokasi yang sudah disiapkan. Namun, faktanya saat ini para pedagang terpaksa harus libur berjualan tanpa tahu kapan waktu jualan di tempat relokasi yang dijanjikan. “Kalau yang kami tahu, semua pedagang langsung dapat tempat, tapi sekarang justru tinggal di rumah saja. Sesuai rapat terakhir, kemungkinan tiga pekan baru selesai lokasi relokasi, itu pun baru perkiraan. Nah selama tiga pekan atau bisa lebih kami tidak jualan,” sesalnya.

Terpisah, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan para pedagang telah meninggalkan Pasar Seni Kuta tertanggal 31 Mei 2022. Kemudian disusul pemotongan jaringan listrik keesokan harinya. Sembari pembongkaran, sambung dia, pihak pemenang tender Penataan Pantai Samigita juga bergerak mempersiapkan tempat relokasi para pedagang. Lokasinya berada di area Pantai Kuta, sekitar depan eks Hotel Bali Anggrek. “Data terakhir dari 204 pedagang Pasar Seni, ada 150-an di antaranya yang berencana menempati lokasi relokasi sementara,” katanya saat dikonfirmasi.

Diakuinya, jelang pelaksanaan penataan Pantai Samigita, pihak Desa Adat Kuta juga telah melakukan sejumlah prosesi upacara, mulai dari Matur Piuning, Nyapuh Pasar Seni Kuta, hingga Mulang Pakelem. Proses tersebut mulai dilakukan pada Kamis pagi dimulai dengan Matur Piuning di Pura Kahyangan Tiga. Selain itu juga pada delapan Pura di pinggir pantai. Delapan Pura itu adalah Pura Batu Bolong, Kayu Santen, Pakendungan, Segara, Cedok Waru, Pesanggaran, Tanjung Pikatan, dan Pura Lamun. “Untuk prosesi Mulang Pakelem menggunakan Bebek dan Ayam Hitam. Selain itu, juga dirangkaikan pelepasliaran Penyu Sisik,” jelas Wasista.

Di sisi lain, Project Manager Tunas Jaya Sanur - Bianglala KSO Nyoman Agus Sandika membenarkan bahwa saat ini pihaknya telah bergerak menyiapkan lokasi relokasi para pedagang Pasar Seni Kuta, yakni melalui perataan dan pemadatan area pasir pantai depan eks Hotel Bali Anggrek. Untuk kebutuhan relokasi, pihaknya siapkan luasan lahan sekitar 1800 meter persegi. Untuk relokasinya, nanti akan dikoordinir oleh pihak desa adat. Tempat relokasi tersebut ditarget siap untuk diisi setelah Hari Raya Galungan atau tepatnya pada pertengahan Juni 2022. “Kami rasa itu mampu menampung sekitar 150 hingga 175 pedagang,” katanya. *dar

Komentar