nusabali

Sebulan Kasus Rekayasa Penculikan Belum Kelar

  • www.nusabali.com-sebulan-kasus-rekayasa-penculikan-belum-kelar

TABANAN, NusaBali
Kasus DAT, 19, yang mengaku diculik, dianiaya hingga diperkosa masih belum kelar. Polisi belum bisa lakukan gelar perkara karena keterangan mertua DAT masih berubah-ubah.

Kini penanganan kasus tersebut genap sebulan. Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menerangkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan tambahan terhadap bapak mertua DAT. “Kami sudah melalukan pemeriksaan tambahan untuk DAT, saat ini tinggal bapak mertuanya saja yang akan kami lakukan pemeriksaan tambahan,” kata AKBP Ranefli, Rabu (1/6).

Menurut AKBP Ranefli, pemeriksaan tambahan itu dilakukan karena latar belakang keduanya, baik bapak mertua DAT dan DAT sendiri selalu memberikan keterangan berubah-ubah. “Karena kondisi inilah maka keputusan gelar perkara belum bisa dilakukan. Jika sudah selesai pemeriksaannya maka segera akan kami gelar perkara, dan kami baru bisa tetapkan status hukumnya,” tegasnya.

Hingga sekarang, kata AKBP Ranefli, DAT masih dititip di rumah singgah Dinas Sosial Tabanan yang berlokasi di Banjar Wanasari, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Selama tinggal di rumah singgah, DAT sudah bisa berinteraksi dengan pengasuh, bahkan DAT sering kali membantu pengasuh memasak makanan dan melakukan pekerjaan lain. “Sudah bagus interaksinya, kami masih titipkan di rumah singgah,” tandasnya.

Seperti berita sebelumnya DAT ditemukan dalam kondisi kaki, tangan terikat, dan mulut tersumpal kain di kawasan Beji Puseh Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Senin (2/5). Dari keterangan itu DAT mengaku diculik, dianiaya hingga mengaku sebagai korban pemerkosaan. Bahkan keadaan tersebut membuat media sosial heboh lantaran kondisi yang dialami DAT cukup tragis. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, DAT membuat cerita rekayasa sebagai upaya untuk menutupi kesalahannya karena terlambat pulang usai kencan dengan pria yang baru dikenal lewat facebook. *des

Komentar