nusabali

Jembrana Raih Penghargaan Eradikasi Frambusia dari Kemenkes RI

  • www.nusabali.com-jembrana-raih-penghargaan-eradikasi-frambusia-dari-kemenkes-ri

NEGARA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Jembrana meraih penghargaan Sertifikat Eradikasi Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI atas keberhasilan dalam memberantas penyakit frambusia atau yang lebih dikenal sebagai penyakit patek atau bubo.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) Tahun 2022 di Mandalika Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/5).Rein Rondonuwu dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan sertifikat dan penghargaan. Pemberian penghargaan ini, diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang belum mencapai eradikasi frambusia dan eliminasi malaria. “Sebagaimana kita tahu, target nasional bebas penyakit Frambusia di tahun 2024. Tentu dibutuhkan sinergi dari pusat hingga daerah dan masyarakat untuk mencapai target nasional tersebut. Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar penyakit kulit yang mudah menular ini tidak ada lagi di daerah-daerah lainnya,” ujarnya.

Bupati Nengah Tamba mengapresiasi penghargaan yang diperoleh Pemkab Jembrana. Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras bersama, baik itu pemerintah daerah dan segenap masyarakat Jembrana. “Dengan penghargaan ini, saya berharap ke depan Kabupaten Jembrana bisa mempertahankan status bebas frambusia. Dan menjaga derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan yang berwawasan lingkungan dan menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan Dwipayana mengatakan, frambusia merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral (spirochete) yang dikenal sebagai treponema pertenue. Frambusia biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi. Sebagian besar kasus frambusia, juga terjadi pada anak-anak yang menularkan bakteri saat sedang bermain.

“Dari data yang tercatat, di Jembrana dalam 5 tahun terakhir ini tidak ditemukan lagi kasus frambusia. Salah satu upaya yang masif kita lakukan yaitu mengedukasi masyarakat mengenai hidup bersih dan sehat. Sebab pencegahan penyakit ini salah satunya adalah mengenai kebersihan. Kemudian adanya sanitasi baik dan layak. Di samping itu juga didukung dengan peran serta dari masyarakat untuk melakukan pencegahan bersama,” ujar Dwipayana.

Untuk diketahui, total ada sebanyak 47 kabupaten/kota se-Indonesia yang menerima penghargaan Sertifikat Eradiksi Frambusia dalam peringatan HMS 2022 ini. Pada kesempatan sama juga diserahkan penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria kepada 33 kabupaten/kota se-Indonesia. *ode

Komentar