nusabali

Pamangku PGSDT Latihan Buat Kajang

  • www.nusabali.com-pamangku-pgsdt-latihan-buat-kajang

AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 679 pamangku dari PGSDT (Para Gotra Sentana Dalem Tarukan) Karangasem mengikuti pelatihan membuat kajang dan tata cara memandikan layon atau jenazah di Cempak Emping, Banjar Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (28/5).

Tujuannya, agar pamangku se-Karangasem paham membuat kajang dan memandikan jenazah sesuai bisama Ida Dalem Tarukan, tanpa mengesampingkan dresta di desa adat masing-masing.

Ketua Panitia Sabha Prakerti Pinandita PGSDT Karangasem I Nengah Sudana Wirawan mengatakan, pamangku yang hadir dari seluruh dadia se-Karangasem sehingga lebih memudahkan sosialisasikan cara membuat kajang dan memandikan jenazah. Selama ini membuat upakara dan melaksanakan upacara hanya dilandasi pengalaman secara turun temurun. “Sekarang bisa dipadukan antara pengalaman dan bisama yang berlaku, sehingga wawasan jadi bertambah luas,” ungkap Nengah Sudana Wirawan.

Narasumber, Jro Gede Kompyang, dari Lingkungan Galiran Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Jro Gede Kompyang yang juga tukang banten, menyampaikan teknis membuat kajang dan fasilitas yang dibutuhkan. Kajang untuk pelengkap utama upacara ngaben. Berisi kain putih sebagai lambang badan jasmani yang telah meninggal. Kain ditulis dengan aksara modre dan aksara swalita. Kajang juga sebagai simbol (pengawak) dari badan rohani dan jasmani orang yang telah meninggal. “Aksara suci yang ada di dalam kajang sebagai lambang jiwa bhuana, sebagai simbol kemakmuran dengan aksara suci dasa aksara,” jelasnya.

Sementara memandikan jenazah versi PGSDT terlebih dahulu menyiapkan air dan lulur. Memulai upacara mesti mengungkapkan kidung Pitra Yadnya. “Secara umum upacara memandikan jenazah telah berjalan sesuai dresta, tetapi perlu juga diperdalam agar sesuai bhisama,” pinta Jro Kompyang. Ketua Panitia I Nengah Sudana mengapresiasi antusias pamangku yang datang. Sehingga dengan mudah sosialisasikan program yang dipaparkan selama pelatihan. “Pelatihan berikutnya dengan materi yang berbeda kembali mengundang ratusan pinandita se-Karangasem," jelas Nengah Sudana. *k16

Komentar