nusabali

Abrasi Pantai Kuta Kian Parah

Nyaris Sentuh Jalan Setapak

  • www.nusabali.com-abrasi-pantai-kuta-kian-parah

Penanganan abrasi di Pantai Kuta dan sekitarnya masih tahap pembuatan desain dan pembangunan baru akan dilakukan tahun 2023.

MANGUPURA, NusaBali

Abrasi salah satu titik di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung sudah semakin parah. Titik yang mengalami abrasi parah berada di depan Setra Asam Celagi. Abrasi hampir menyentuh jalan setapak di sepanjang pantai berpasir putih tersebut.  Meski saat ini ada penataan Pantai Samigita, namun penanganan khusus untuk yang abrasi tidak masuk dalam kontrak tersebut.

Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika pun mengakui tidak masuknya penanganan abrasi itu. Sebagai pemenang tender, kata dia, hanya melakukan penataan pantai berupa pedestrian, bangunan nelayan, kuliner, dan tsunami center. "Saat ini kami hanya memiliki program kerja itu saja. Untuk pembangunan tanggul yang sifatnya setempat-setempat itu yang akan kami koordinasikan kembali dengan Dinas terkait," jelas Sandika, Sabtu (28/5)

Disebutkan bahwa  tanggul tersebut hanya akan dibangun di beberapa lokasi saja. Lantaran pembangunan tanggul di sepanjang pantai tidak masuk dalam rencana kerja yang telah disepakati. "Salah satu contohnya kami akan koordinasikan terkait tanggul di bangunan tsunami center. Nantinya tanggul itu akan kami gunakan untuk proteksi karena bangunan itu berada di bibir pantai," ungkap Sandika

Sementara Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya menerangkan, saat ini sudah ada rencana penanganan abrasi di Pantai Kuta dan sekitarnya. Namun masih dilakukan pembuatan desain dan nantinya pembangunan akan dilakukan pada tahun 2023. Untuk  wilayah Kuta dan sekitar memiliki program terkait penanganan abrasi yang nantinya akan bersifat konservasi. "Karena kami ingin mengembalikan kondisi yang semula. Dengan melakukan sentuhan-sentuhan sesuai kajian teknis," beber Denny secara terpisah.

Disinggung terkait anggaran yang digunakan, Denny menjelaskan, masih belum dapat diketahui. Pasalnya saat ini masih menunggu proses desain selesai. Namun, dia memastikan dalam pembangunan tanggul penahan abrasi ini juga harus ada pemeliharaan dari pemerintah daerah. Saat ini BWS Bali-Penida sedang melaksanakan penanganan abrasi di Gilimanuk. "Saat ini Pemerintah Pusat sedang konsen terkait penanganan abrasi yang terjadi di sejumlah pantai di Bali, termasuk Pantai Kuta. Nah, untuk di Kuta kami sedang proses desain, dari ancer-ancer biaya akan ketahuan setelah proses desain selesai. Kami sedang coba tarik lebih awal di tahun ini, melihat kondisi sekarang yang bisa lakukan lebih cepat adalah proses tendernya," rinci Denny. *dar

Komentar