nusabali

Lima Warga Susut Digigit Anjing Rabies

  • www.nusabali.com-lima-warga-susut-digigit-anjing-rabies

Untuk mendapatkan suntikan SAR, seorang korban harus mencari hingga Kuta, Badung. Untuk itu, keluarga harus membayar Rp 7,5 juta.

BANGLI, NusaBali

Rabies mengintai warga Bangli, menyusul serangan anjing rabies terhadap warga, Jumat (17/3) sekitar 15.00 Wita. Kejadiannya di Banjar Selat Kaja Kauh, Desa Selat dan Banjar Selat Nyuhan, Desa Pengiangan, Kecamatan Susut. Anjing liar yang menyerang warga berhasil dibunuh. Hasil pemeriksaan lab terhadap otak anjing yang dilakukan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP) Bangli, anjing tersebut positif rabies.

Lima warga diserang dan digigit anjing rabies, 3 orang warga Banjar Selat Kaja Kauh, Desa Selat. Ketiganya adalah, Ni Wayan Parsi tinggal di Banjar Selat Kaja Kauh, Desa Selat. Ni Putu Ayu Kartika Dewi, 4, dan Ni Nyoman Jamin, 45, adalah warga Banjar Selat Kaja Kauh tetapi tinggal di lingkungan Banjar Selat Nyuhan, Desa Pengiangan — sebelah Utara Desa Selat.

Sedang dua orang lainnya adalah warga Banjar Selat Nyuhan, Desa Pengiangan. Keduanya, Sang Made Purnama Yuda, 29, dan Dewa Ayu Nirmala, 4.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian beramai-ramai memburu anjing dimaksud. Sebab warga sudah curiga kalau anjing tersebut kemungkinan mengidap rabies, karena menunjukkan gejala anjing gila. Anjing tersebut berhasil diburu dan dibunuh, kemudian dikubur. Kekhawatiran warga terbukti. Beberapa jam setelah dikubur, petugas dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP) Bangli meminta agar membongkar kuburan anjing dan mengambil otaknya. Dari pemeriksaan lab sore itu juga, yakni pada Jumat sore, anjing tersebut dinyatakan positif rabies. “Kebetulan Pak Sudirman (petugas Dinas PKPP) yang melakukan kawin suntik di sini (di Selat Nyuhan, Pengiangan), mendapat laporan tersebut,” ujar Kepala UPTD PKPP Kecamatan Susut Dewa Ayu Agung Okawati di sela-sela vaksinasi dan eliminasi di Selat Nyuhan dan Selat Kaja Kauh, Senin (20/3).

Pantauan di Selat Kaja Kauh dan Selat Nyuhan, korban tergigit anjing dan warga lainnya mengaku waswas dengan kemungkinan ancaman rabies. “Anak saya digigit saat bermain di rumah tetangga,” ucap Ni Wayan Ardiani, 26, ibu dari Ni Putu Kartika Dewi. Dikatakan serangan anjing tersebut tiba-tiba. Saat itu Kartika Dewi, anak sulungnya, sedang berada di teras rumah tetangga sebelah Barat rumah Ardiani. Dari luar tiba-tiba muncul anjing warna putih yang menerjang dan menggigit anaknya. Tentu saja Kartika Dewi yang masih balita tersebut menjerit menangis ketakutan. Sementara anjing tersebut langsung kabur usai menggigit. Akibat gigitan tersebut, Kartika Dewi menderita luka di betis kaki kiri.

Anak itu langsung dibawa ke Puskesmas Susut I di Kayuamba Desa Tiga untuk mendapatkan vaksin antirabies (VAR). Karena lukanya serius, disarankan mendapatkan serum antirabies (SAR). Karena di Bangli tak ada SAR, Ardiani dan suaminya I Wayan Sugiasa, yang pekerja serabutan, membawa anak mereka ke sebuah klinik swasta di kawasan Kuta, Badung. Di sana dapat SAR. Untuk itu, Ardiani mengaku membayar Rp 7,5 juta. “Ya terpaksa ngutang karena kami tak punya uang yang cukup,” ungkap Ardiani dan keluarga lainnya. * k17

Komentar