nusabali

Alumni SMPN 1 Ubud Bentuk Ikaspensa

  • www.nusabali.com-alumni-smpn-1-ubud-bentuk-ikaspensa

GIANYAR, NusaBali
Sejumlah alumni SMPN 1 Ubud di Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, membentuk Ikaspensa (Ikatan Keluarga Alumni SMPN 1 Ubud).

Ikaspensa merupakan gabungan alumni semua angkatan sejak tahun 1970, guna mematangkan capaian visi/misi sekolah yang bermuara pada peningkatan kualitas kependidikan.   Ikaspensa digagas oleh Kasek SMPN 1 Ubud Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd bersama sejumlah perwakilan alumni SMPN 1 Ubud tahun 1970 – 1988. Lanjut, menggelar Kongres I Ikaspensa Tahun 2022 di Puri Langon, Kelurahan Ubud. Kongres memilih dan menetapkan Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah sebagai Ketua Umum Ikaspensa. Pengusaha pariwisata asal Kelurahan Ubud ini dibantu Ketua I Anak Agung Raka Dalem, Ketua II Sang Putu Eka Pertama. Kongres juga melengkapi kepengurusan, menetapkan AD/ART, dan program kerja strategis organisasi.

Untuk diketahui, Ikaspensa diperkuat para alumni yang sukses dalam beragam bidang, sekaligus menginsprasi kemajuan sekolah dan jadi tauladan di masyarakat. Antara lain, bidang pariwisata, perbankan, pendidikan, perdagangan, pengusaha jasa, seniman, pejabat negara/birokrat, politisi, dan lain-lain.

Ikaspensa mendudukkan sejumlah tokoh penting yang juga alumni, yakni sebagai Dewan Penasehat I Made Subaga Wirya (mantan Direktur Bank Indonesia) dan  Kadek Adiwana (owner Pison dan Alaya, Ubud). Dewan Pembina Profesor Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE Msi alias Cok De (tokoh Puri Agung Ubud, dosen FE Unud, Ketua Komite SMPN 1 Ubud), Anak Agung Ari Dwipayana (Koordinator Staf Khusus Presiden RI dari Puri Kauhan Ubud), dan  I Wayan Suwija (birokrat/Camat Ubud).

Cok Wah mengatakan bertekad untuk mematangkan capaian visi/misi sekolah yang bermuara pada peningkatan kualitas kependidikan, dan mendukung program pemerintah yakni Merdeka Belajar. Dirinya

tak ingin memosisikan Ikaspensa sebagai komunitas yang hanya berbalas budi kepada sekolah karena memberikan pendidikan kepada alumni. Namun, jauh dari itu, ikatan ini mesti bergerak dengan program nyata dan terukur. Bentuknya, membantu infrastruktur sekolah dan  suprastruktur, misal ikut mengedukasi anak-anak tentang kiat-kiat mencapai sukses, edukasi tentang kesehatan, lingkungan, dan lain-lain. Jelasnya, sumbangsih tak selalu berupa materi, namun bisa juga pengalaman dan tenaga, kepada sekolah. ‘’Prinsipnya, mari kita ngayah dan mayadnya untuk kebaikan bersama,’’ ujar pengusaha pariwisata yang juga penekun seni budaya Bali ini.  

Ketua II Bidang Pemberdayan Alumni Sang Putu Eka Pertama mengakui Ikaspensa diperkuat oleh para tokoh yang sukses dalam bidangnya. Antara lain, seniman, budayawan, pengusaha dan para profesional lain. Maka dari itu, dalam kongres tercetus program nyata Ikaspensa berupa Saber (Sabtu Bergerak), yakni setiap hari Sabtu para alumni hadir mengedukasi dan motivasi anak-anak di sekolah. Menurutnya, Ikaspensa akan dapat menjadi rumah bersama untuk membangun dan mengaplikasikan pelbagai gagasan yang bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di sekolah bahkan di masyarakat. Jika dulu,  sekolah mengasupkan ilmu pengetahun kepada alumni, maka kini saatnya alumni berkontribusi memajukan sekolah. ‘’Dengan melihat banyaknya alumni sukses dalam bidangnya, saya yakin Ikaspensa sangat potensial menjadi role model untuk kemajuan sistem kependidkan, khususnya di kawasan wisata Ubud,’’ jelas mantan bendesa adat Kedewatan, Ubud ini.

Sebagaimana diketahui, ayah tiga anak ini dipercaya oleh Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makariem, sebagai anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum (BLU) Politeknik Negeri Bali (PNB) periode 2022-2027. Sang Tu meniti karier bermula sebagai auditor pada sejumlah hotel berbintang di Bali dan luar Bali, kini aktif berseminar dan mengajar di sejumlah kampus di Bali dan luar Bali.

Kepala SMPN 1 Ubud Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd mengatakan dengan keterlibatan para tokoh mumpuni, dirinya optimis Ikaspensa bisa menjadi platform dalam sinergitas antara sekolah – masyarakat/alumni) guna memajukan pendidikan di SMPN1 Ubud. Bersama Ikaspensa, sinergitas ini dapat menjadi barometer bagi sekolah lain. Bersama Ikaspensa, kasek asal Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh yang menikah di Puri Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini, mengharapkan sekolah ini bisa mencetak lulusan berkualitas. *Isa

Komentar