Serasa Final Liga Champions

Pelatih Roma Jose Mourinho (59) pun menilai, laga tersebut bak partai final Liga Champions bagi AS Roma maupun dirinya. Mourinho sendiri percaya laga final kontra Feyenoord takkan mudah. Namun menurutnya, para penggawa Giallorossi --julukan AS Roma-- siap berjuang demi meraih gelar juara.

"Mereka (Feyenoord) telah mengatasi lawan-lawan yang sulit, misalnya di semifinal lawan Olympique Marseille, yang memiliki sejarah hebat di Eropa di tempat (stadion) seperti Velodrome. Kita harus mengakui kalau mereka memang layak ke final," ucap Mourinho, Rabu

"Semua final peluangnya 50-50, tapi kami akan berusaha sebisa mungkin menjadikannya 51-49 untuk kami," kata pelatih asal Portugal itu.

"Bagi AS Roma sendiri, para pemain dan saya, Liga Conference ini adalah Liga Champions. Ini Liga Champions untuk kami, dalam mindset kami seperti itu. Kami ada di final, tentu saja kami ingin jadi juara," kata Mourinho.

Mourinho sendiri akan coba kembali menambah koleksi trofinya sebagai pelatih. Sepanjang karier kepelatihannya, pelatih berjuluk The Special One itu pernah menjuarai Liga Champions dan Piala UEFA / Liga Europa.

Final Liga Conference pada musim pertamanya melatih AS Roma musim ini akan menjadi pengalaman baru bagi Mourinho.  Sedangkan bagi kali AS Roma juga jadi peluang pertama meraih trofi di level Eropa. Gelar juara Roma terakhir kali di ajang Coppa Italia pada 2008. Di Serie A Italia musim ini, AS Roma finis di peringkat enam dan lolos ke Liga Europa musim depan.

Final lawan Feyenoord tidak akan mudah bagi Roma. Selain Feyenoord belum terkalahkan sejak fase grup, wakil Belanda itu juga punya top skorer sementara UEFA Conference League pada diri Cyriel Dessers dengan 10 gol. Dessers unggul satu gol di atas striker Roma, Tammy Abraham (9 gol).

Sebelum ini, Roma dan Feyenoord pernah bertemu di 32 besar Liga Europa 2014/2015. Saat itu, Roma menang agregat 3-2 setelah imbang 1-1 di Italia dan menang 2-1 di Belanda. *