nusabali

Gubernur Koster Usul, Delegasi KTT G-20 Kenakan Endek

UMKM Bisa Pamerkan Hasil Karya

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-usul-delegasi-ktt-g-20-kenakan-endek

MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster terus berkoordinasi dengan panitia KTT G-20 terkait penggunaan pakaian berbahan kain endek Bali saat gelaran acara di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta, Badung pada November mendatang.

Usulan tersebut mendapat lampu hijau dari panitia pusat. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menerangkan terkait penggunaan kain endek oleh peserta delegasi G-20 ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat yang juga panitia pergelaran event internasional tersebut. Menanggapi usulan dimaksud, panitia sudah memberikan ‘lampu hijau’ mengenai penggunaan kain endek oleh para delegasi yang hadir.

“Pak Gubernur sudah komunikasikan dengan panitia pusat, bagaimana nantinya delegasi akan menggunakan pakaian endek. Gubernur Bali memohon dan berharap untuk mengenakan endek saat kegiatan berlangsung,” tutur Dewa Indra saat menghadiri kegiatan diskusi Mengawal Gelaran Presidensi KTT G-20, di Hotel Hilton, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Selasa (24/5).

Karena masih tahapan koordinasi awal, Dewa Indra mengaku akan terus mengintensifkan komunikasi dengan pihak panitia. Hal ini dikarenakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pimpinan/kepala negara di G-20 itu mengenakan endek atau tidak nantinya. “Seperti dulu saat KTT ada yang mengenakan batik. Nah, saat ini akan menggunakan endek Bali. Endek Bali ini kan bagus dan cocok. Arahnya saat ini memang sampai ke kepala negara (yang mengenakan endek, Red), namun masih terus dikoordinasikan,” kata Dewa Indra.

Di sisi lain, dalam perhelatan KTT G-20 ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi lebih dalam terkait UMKM yang nantinya akan tampil di event tersebut. Menurut Dewa Indra, UMKM diberikan akses untuk menunjukkan dan memamerkan produk-produknya. Maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, terus bersinergi dan berkoordinasi untuk melakukan pengisian materi produk UMKM yang akan dipamerkan. "UMKM kita diberikan akses saat event itu. Saat ini, semuanya masih didata UMKM apa, dan produknya apa? Karena semuanya diatur,” beber Dewa Indra.

Tidak hanya itu, pemda juga sudah merancang agar souvenir yang nantinya akan dibagikan kepada delegasi adalah produk UMKM Bali. Souvenir ini, kata Dewa Indra, hasil karya UMKM yang sudah barang tentu memiliki muatan lokal Bali serta pesan dari KTT G-20.

“Selain itu, para delegasi yang nantinya akan mengunjungi destinasi wisata, diharapkan bisa menyempatkan diri untuk mendatangi stand UMKM yang ada di objek yang dikunjungi. Dengan demikian, KTT G-20 ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” harapnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ayodhia GL Kalake, menerangkan ada 3 isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT G-20. Yaitu pembangunan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Perhelatan G-20 diharapkan dapat memulihkan kondisi ekonomi dunia, menggerakkan kembali sales factor, serta memperkuat fondasi berkelanjutan menuju masa depan dunia yang lebih sejahtera. Sejak G-20 dibentuk tahun 1999, Indonesia baru pertama sebagai tuan rumah. Mengusung tema recovery together, recovery stronger, Indonesia optimistis dapat memberikan multi player effect terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dunia, yang selama pandemi mengalami krisis multi dimensi. Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh negara untuk bahu membahu pulih bersama, tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Sementara, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria, menerangkan saat perhelatan KTT G-20 nantinya, total akan ada 39 – 40 orang berpengaruh di dunia yang akan berkumpul di Bali. Dengan demikian maka aspek keamanan, kenyamanan hospitality harus terjamin dan semua titik yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan harus dalam kondisi baik. Jika Indonesia dapat menunjukkan suatu antusias dan suasana baru bagi kepala negara tersebut, maka hal itu akan menjadi momentum promosi yang luar biasa bagi Indonesia, khususnya Bali. “Keanggotaan G-20 ini merupakan negara yang berpengaruh. 60 persen populasi dunia ada di sini, 75 transaksi ekonomi ada di 20 negara ini, bahkan 80 persen GDP dunia juga di 20 negara ini. Jadi ini tentu sangat strategis perannya bagi Indonesia selaku tuan rumah,” kata Andreas. *dar

Komentar