nusabali

Pasar Senggol Kembali ke Sentral Parkir

Kunjungan Presiden ke Negara Ditunda

  • www.nusabali.com-pasar-senggol-kembali-ke-sentral-parkir

Pedagang Pasar Senggol Negara yang biasa beroperasi mulai sore hari itu, tidak diizinkan berjualan di Fasilitas Sentral Parkir.

NEGARA, NusaBali

Penundaan kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Kabuapten Jembrana yang batal dilaksanakan pada Rabu (25/5) ini, diiringi pembatalan sejumlah kebijakan dari Pemkab Jembrana. Salah satunya terkait sterilisasi pedagang Pasar Senggol Negara di areal Fasilitas Sentral Parkir Jembrana, belakang Pasar Umum Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.

Sempat direlokasi sehari ke areal parkiran Peken Ijo Gading, para pedagang Pasar Senggol Negara diizinkan kembali berjualan ke Fasilitas Sentral Parkir Jembrana, Selasa (25/5) kemarin. Sehari sebelumnya atau Senin (24/4), para pedagang Pasar Senggol Negara yang biasa beroperasi mulai sore hari itu, tidak diizinkan berjualan di Fasilitas Sentral Parkir Jembrana. Hal itu pun dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan di areal sentral parkir yang dipersiapkan sebagai tempat acara seremonial penyerahan Bantuan Tunai Pangan bagi Pedagang Kaki Lima dan Warung (PKLW) bertalian rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Jembrana, Rabu (25/5).

Terkait rencana kunjungan itu, para pedagang Pasar Senggol Negara direncanakan pindah selama 3 hari ke areal parkiran Peken Ijo Gading sampai Rabu (25/5). Tetapi dari konfirmasi langsung pihak Kepresidenan ke pihak Pemkab Jembrana, Senin (24/5) malam, rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Jembrana itu batal dilaksanakan pada Rabu hari ini, dan ditunda dengan waktu yang belum jelas. "Ya katanya batal (kunjungan Presiden). Makanya sudah diizinkan kembali ke sini," ujar salah satu pedagang pakaian di Pasar Senggol Negara, Selasa sore kemarin.

Menurut beberapa pedagang, relokasi ke parkiran Peken Ijo Gading per Senin sore lalu, diberitahukan secara mendadak. Mereka pun mengaku sebenarnya merasa kurang nyaman saat direlokasi ke parkiran Peken Ijo Gading.  "Lebih enak di sini. Karena memang dari awal sudah di sini. Di sana (parkiran Peken Ijo Gading) juga sudah ada yang berjualan," ucap salah satu pedagang nasi campur di Pasar Senggol Negara yang juga mengaku omzetnya menurun saat sempat direlokasi ke parkiran Peken Ijo Gading.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, para pedagang Senggol Negara, sudah diizinkan kembali berjualan ke tempat semula per Selasa sore kemarin. Menurut Adinata, sebelumnya pedagang pasar senggol itu, memang sengaja direlokasi terkait adanya rencana kunjungan Presiden. Di mana areal Fasilitas Sentral Parkir Jembrana yang juga dekat Pasar Umum Negara itu, direncanakan menjadi tempat acara seremonial.

"Kami pindah karena di sana kan rencananya mau dibangun terob dan kesiapan buat acara Pak Presiden. Sebelumnya, rencana kunjungan Pak Presiden kan sore. Kalau ada pedagang-pedagang di sana, kan sulit acaranya. Makanya setelah ada konfirmasi ditunda, ya kita izinkan kembali ke sana. Itu sudah kita informasikan padi tadi (kemarin)," ucap Agus Adinata.

Agus Adinata mengatakan, pedagang Pasar Senggol Negara yang sempat direlokasi ke parkiran Peken Ijo Gading itu, juga dipersilahkan ketika tetap ingin berjualan di Peken Ijo Gading. Mengingat di areal parkiran Peken Ijo Gading itu, sebelumnya juga sudah disiapkan sejumlah sarana pendukung yang diperlukan pedagang. Seperti jaringan listrik ataupun air. "Bisa memilih. Kalau ingin kembali ke sentral parkir atau tetap di Ijo Gading, ya silahkan. Bisa dipilih," ujar Agus Adinata.

Agus Adinata mengatakan, sebelumnya hanyalah pedagang Pasar Senggol Negara yang diminta pindah sementara terkait rencana kunjungan Presiden itu. Sedangkan untuk aktivitas pedagang ataupun pengunjung di Pasar Umum Negara yang rencana ditinjau Presiden, tetap berjalan seperti biasa. "Kalau pedagang-pedagang di pasar kita cuman ingatkan agar tetap menjaga kebersihan. Kita yakin Bapak Presiden sudah tahu bagaimana kondisi di pasar," ucap Agus Adinata.*ode

Komentar