Guardiola Pelatih Asing Tersukses
Comeback Atas Aston Villa, ManCity Juara Lagi
Guardiola memuji timnya sebagai legenda, usai membawa City kembali meraih gelar juara yang keempat kali dalam lima tahun terakhir.
LONDON, NusaBali
Pelatih asal Spanyol Pep Guardiola jadi manajer asing (di luar Negara Britania Raya) paling sukses di liga sepakbola Inggris berdasarkan jumlah gelar juara liga yang diraih. Ya, Guardiola baru saja membawa Manchester City meraih gelar juara Liga Prime Inggris keempatnya pada Minggu (22/5).
Dengan empat raihan gelar, Guardiola melampaui pencapaian Arsene Wenger (Prancis) dan Jose Mourinho (Portugal) yang sama-sama mempersembahkan tiga gelar Liga Premier bagi klubnya masing-masing. Arsenal bagi Wenger dan Chelsea untuk Mourinho.
Pelatih asal Skotlandia Alex Ferguson menjadi manajer yang paling banyak mempersembahkan gelar juara liga setelah meraih 13 Liga Premier bersama Manchester United.
Sedangkan Guardiola menyamai empat gelar yang diperoleh pelatih asal Skotlandia lainnya, Kenny Dalglish, yang juara liga tiga kali bersama Liverpool dan sekali bersama Blackburn Rovers.
Guardiola berselisih satu gelar di belakang mantan manajer MU Matt Busby dan dua gelar di belakang mantan manajer Liverpool Bob Paisley yang merebut enam gelar.
Saat ini Guardiola sudah 10 kali menjuarai liga dari 13 musim sebagai manajer divisi papan atas di seluruh dunia bersama Barcelona, Bayern Muenchen dan Manchester City.
Atas suksesnya itu, Guardiola memuji timnya sebagai legenda, usai membawa City kembali meraih gelar juara yang keempat kali dalam lima tahun terakhir. City berbalik menang 3-2 atas Aston Villa pada laga terakhir di Etihad Stadium.
City tertinggal 0-2 dari Villa sehingga terancam melepaskan gelar juara liga yang di depan mata, sebelum Ilkay Gundogan mencetak gol. Lalu Rodri menyamakan 2-2 dan Gundogan kembali mencetak gol kemenangan 3-2 dalam jangka waktu lima menit yang luar biasa.
“Empat Liga Premier – orang-orang ini sudah jadi legenda; orang harus mengakuinya. Kumpulan pemain ini sungguh abadi di klub ini karena apa yang kami capai sangat sulit," kata Guardiola.
"Yang pertama 100 poin (musim 2017-2018), yang kedua di Brighton (hari terakhir musim 2018-2019), yang ketiga tanpa penonton dan yang ini bersama penonton, sungguh yang terbaik," kata Guardiola.
Namun City tersingkir dari Liga Champions usai kalah di semifinal dari Real Madrid. Mereka kebobolan tiga gol dalam waktu lima menit pada akhir leg kedua. Guardiola pun mengambil hikmah dari klub Spanyol itu.
Gelandang ManCity Kevin de Bruyne mengakui timnya sempat beberapa kali panik saat melawan Aston Villa. Liverpool tampaknya akan merebut gelar saat City tertinggal 0-2.
"Mungkin (City panik) beberapa kali, tapi itu biasa dalam situasi seperti ini," kata De Bruyne, yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris pada Sabtu.
Gelandang Jack Grealish yang pindah ke City dari Villa seharga 100 juta pound pada Agustus, memuji pencapaian luar biasa timnya. “Saat tumbuh dewasa saya selalu ingin bermain di Liga Premier dan saat saya sudah melakukan maka hal berikutnya adalah meraih trofi,” kata Grealish. "Saya hampir menangis ketika memegangnya." *ant
Dengan empat raihan gelar, Guardiola melampaui pencapaian Arsene Wenger (Prancis) dan Jose Mourinho (Portugal) yang sama-sama mempersembahkan tiga gelar Liga Premier bagi klubnya masing-masing. Arsenal bagi Wenger dan Chelsea untuk Mourinho.
Pelatih asal Skotlandia Alex Ferguson menjadi manajer yang paling banyak mempersembahkan gelar juara liga setelah meraih 13 Liga Premier bersama Manchester United.
Sedangkan Guardiola menyamai empat gelar yang diperoleh pelatih asal Skotlandia lainnya, Kenny Dalglish, yang juara liga tiga kali bersama Liverpool dan sekali bersama Blackburn Rovers.
Guardiola berselisih satu gelar di belakang mantan manajer MU Matt Busby dan dua gelar di belakang mantan manajer Liverpool Bob Paisley yang merebut enam gelar.
Saat ini Guardiola sudah 10 kali menjuarai liga dari 13 musim sebagai manajer divisi papan atas di seluruh dunia bersama Barcelona, Bayern Muenchen dan Manchester City.
Atas suksesnya itu, Guardiola memuji timnya sebagai legenda, usai membawa City kembali meraih gelar juara yang keempat kali dalam lima tahun terakhir. City berbalik menang 3-2 atas Aston Villa pada laga terakhir di Etihad Stadium.
City tertinggal 0-2 dari Villa sehingga terancam melepaskan gelar juara liga yang di depan mata, sebelum Ilkay Gundogan mencetak gol. Lalu Rodri menyamakan 2-2 dan Gundogan kembali mencetak gol kemenangan 3-2 dalam jangka waktu lima menit yang luar biasa.
“Empat Liga Premier – orang-orang ini sudah jadi legenda; orang harus mengakuinya. Kumpulan pemain ini sungguh abadi di klub ini karena apa yang kami capai sangat sulit," kata Guardiola.
"Yang pertama 100 poin (musim 2017-2018), yang kedua di Brighton (hari terakhir musim 2018-2019), yang ketiga tanpa penonton dan yang ini bersama penonton, sungguh yang terbaik," kata Guardiola.
Namun City tersingkir dari Liga Champions usai kalah di semifinal dari Real Madrid. Mereka kebobolan tiga gol dalam waktu lima menit pada akhir leg kedua. Guardiola pun mengambil hikmah dari klub Spanyol itu.
Gelandang ManCity Kevin de Bruyne mengakui timnya sempat beberapa kali panik saat melawan Aston Villa. Liverpool tampaknya akan merebut gelar saat City tertinggal 0-2.
"Mungkin (City panik) beberapa kali, tapi itu biasa dalam situasi seperti ini," kata De Bruyne, yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris pada Sabtu.
Gelandang Jack Grealish yang pindah ke City dari Villa seharga 100 juta pound pada Agustus, memuji pencapaian luar biasa timnya. “Saat tumbuh dewasa saya selalu ingin bermain di Liga Premier dan saat saya sudah melakukan maka hal berikutnya adalah meraih trofi,” kata Grealish. "Saya hampir menangis ketika memegangnya." *ant
1
Komentar