Tiga Emas Tutup Lomba Kano

Ketiga emas itu didapat dari nomor Men’s Kayak Four 500m (MK4 500), Women’s Kayak 500m (WK4 500), dan Women’s Canoe Four (WC4 200). Selain itu, Indonesia juga mendapat satu tambahan medali perak dari nomor Women’s Canoe Four 500m (WC4 500).

Kepala Pelatih Tim Kano/Kayak Indonesia, Muhammad Suryadi memberikan apresiasi terhadap kerja keras anak-anak latihnya. Sebagai informasi, tim kano/kayak Indonesia membawa koleksi total 6 medali emas, 8 perak, 3 perunggu.

“Anak-anak berjuang dengan sungguh-sungguh. Mereka tampil spartan, termasuk WC4 200 yang luar biasa. Torehan ini sudah sesuai target, kami mengincar 6-8 medali emas. Kita ada kehilangan di beberapa nomor, tetapi itu selisihnya 0,03 detik,” kata Suryadi, dalam rilis tertulis NOC Indonesia, Sabtu (21/5) malam.

MK4 500 diperkuat Andri Agus Mulyana dkk mempersembahkan emas usai tampil tercepat dengan catatan waktu 1 menit 29,563 detik. Medali perak diamankan Thailand, dan perunggu didapatkan Singapura. Sementara itu, WK4 500 yang diperkuat Stevani Maysche Ibo dkk juga finis tercepat dengan catatan waktu 1 menit 45,459 detik.

Tuan rumah mendapatkan perak dan Thailand mengamankan perunggu. Emas terakhir diberikan WC4 200 didapatkan Tim Merah Putih yang finis terdepan dengan torehan waktu 44,390 detik. Sedangkan di nomor WC4 500, Indonesia mendapatkan medali perak dengan catatan waktu 1 menit 57,033 detik. Emas diraih Vietnam dan perunggu milik Thailand.

Berbicara torehan di SEA Games, Manajer Tim Dayung Indonesia Budiman Setiawan, bersyukur rowing dan kano/kayak dapat menjadi cabang olahraga penyumbang medali emas bagi Indonesia. Sebagai informasi, kedua cabang olahraga ini berada dalam satu naungan Federasi Nasional yakni PB PODSI.

PB PODSI menjadi federasi yang berkontribusi besar bagi raihan medali Indonesia di SEA Games. Sebelumnya, rowing memberikan 8 emas dan 2 perak. Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk SEA Games, Ferry Kono bangga dengan prestasi yang diukir PODSI di SEA Games.

Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) juga berharap, modal itu menjadi penyemangat membidik kompetisi lebih tinggi, yakni panggung Asia dan Olimpiade. Pasalnya, dayung juga cabor yang masuk DBON. *k22