nusabali

Atlet Vovinam Bali Persembahkan Perunggu

Bulutangkis Putri Perak, Zohri tanpa Medali

  • www.nusabali.com-atlet-vovinam-bali-persembahkan-perunggu

Vovinam menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia. Sedangkan bulutangkis putri masih susah mengatasi Thailand. Bahkan Lalu Zohri yang menjadi harapan, gagal mendapatkan medali lari 100 meter.

HANOI, NusaBali

Empat atlet asal Bali yang memperkuat Tim Vovinam Indonesia di nomor Da Luyen Vu Khi Nu (1 female defense againts 3 males with weapon) mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2021 yang berlangsung Rabu (18/5) di Soc Son Gymnasium. Mereka adalah Ni Made Ayu Ratih Daneswari, Efrie Surya Perdana, I Wayan Wisma Pratama Putra dan I Gusti Agung Ngurah Suardyana.

"Hari ini merupakan hari pertama cabor vovinam dipertandingkan. Kami baru turun di satu nomor dan meraih medali perunggu di kategori 1 female defense againts 3 males with weapon dengan nilai 257," ujar Manajer Vovinam Indonesia, Isnaldi Muhd Dini kepada NusaBali, Rabu (18/5) malam.

Sementara peraih medali emas tim Kamboja dengan nilai 269, medali perak tim Vietnam dengan nilai 264 dan medali perunggu tim Indonesia bersama tim Laos yang mendapat nilai 254. Ketika tampil, kata Isnaldi, tim Indonesia sangat bagus. Gerakan mereka juga kompak dan solid. "Walau lawan-lawan cukup tangguh, mereka tidak kalah bagus ketika tampil. Perolehan medali perunggu hari ini adalah sebuah awal yang baik untuk prestasi berikutnya, karena besok masih ada kategori lain akan dipertandingkan. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia," ucap Isnaldi.

Tiga atlet vovinam yang turun di kategori Da Luyen Vu Khi Nu sendiri merupakan atlet yang pernah turun di SEA Games 2013 Myanmar. Namun, mereka saat itu belum berhasil meraih medali. Mereka adalah Efrie Surya Perdana, Gusti Agung Ngurah Suardyana, I Wayan Wisma Pratama Putra. Sedangkan satu personel baru adalah atlet putri Ni Made Ayu Ratih Daneswari.

Sementara itu pada final bulutangkis beregu putri, Indonesia harus puas dengan medali perak setelah dikalahkan juara bertahan Thailand 3-0 di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang. Putri Kusuma Wardani yang turun sebagai tunggal pertama dikalahkan Pornpawee Chochuwong 16-21, 20-22.  Indonesia makin tertinggal pada partai kedua setelah kekalahan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 16-21, 12-21 dalam pertandingan berdurasi 52 menit. Kemenangan Thailand ditentukan pada partai ketiga saat tunggal putri ketiga mereka Supanida Katethong menekuk Stephanie Widjaja 14-21, 8-21.

Kemenangan tersebut sekaligus menegaskan dominasi Negeri Gajah Putih yang selalu meraih medali emas dalam empat edisi SEA Games berturut-turut. Tim putri Indonesia juga gagal revans atas kekalahan mereka di final SEA Games 2019 Filipina ketika skuad Merah Putih juga kalah 1-3 dari Thailand. Indonesia terakhir kali mengantongi medali emas beregu putri pada SEA Games 2007 di Thailand. Sementara di nomor beregu putra, Indonesia hanya sanggup membawa perunggu setelah sama-sama ditaklukkan Thailand 2-3.

Di cabor atletik, sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri juga gagal meraih medali nomor 100 meter putra di Hanoi National Sports Complex, Stadion Nasional My Dinh. Zohri finis di urutan keempat dengan catatan waktu 10,59 detik, berada di belakang dua pelari Thailand yang berada di posisi pertama dan kedua Puripol Boonson dengan 10,44 detik dan Soraoat Dapbang dengan 10,56 detik, juga pelari Singapura Marc Brian Louis.

Dalam perjalanan menuju SEA Games Vietnam, Zohri sempat mengalami cedera hamstring saat turun dalam Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Stark Arena, Belgrade, Serbia, pada 18-20 Maret. Meski tidak lagi terasa sakit, Zohri mengaku cederanya mempengaruhi persiapannya untuk mengikuti pesta olahraga sesama negara Asia Tenggara itu.  Catatan waktu terbaik Zohri masih berada pada angka 10,03 detik yang ditorehkannya dalam seri Golden Grand Prix Osaka 2019 di Jepang yang sekaligus mengantarkan dia ke Olimpiade Tokyo. *k22, ant

Komentar