nusabali

Donatur Bisa Tulis Nama dan Pesan untuk Dikenang di Beton Jalan

Warga Bisa Berdonasi untuk Perbaiki Jalan Setapak Subak Juwuk Manis di Ubud, Gianyar

  • www.nusabali.com-donatur-bisa-tulis-nama-dan-pesan-untuk-dikenang-di-beton-jalan

Sejauh ini ada beberapa orang yang sudah berpartisipasi dalam program tersebut bahkan di antaranya merupakan wisatawan asing. Per blok beton dibuka donasi Rp 300.000.

GIANYAR, NusaBali

Kepala Lingkungan (Kaling) Taman Kaja, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, I Nyoman Wirnata berinisiatif memperbaiki jalan setapak Subak Juwuk Manis, Banjar Sambahan, Ubud. Kaling yang juga Kelian Adat Banjar Taman Kaja ini menggugah partisipasi masyarakat termasuk wisatawan mancanegara (Wisman) dengan membuka kotak donasi. Donatur yang tertarik membantu diberikan kesempatan untuk menulis nama atau pesan pada campuran beton sebelum mengering. Tulisan tersebut diharapkan bisa dikenang oleh para donatur.

Saat dihubungi, Nyoman Wirnata mengatakan jalan setapak tersebut merupakan jalan usaha tani. Menjadi akses bagi petani lalu lalang menggarap sawah hingga mengangkut hasil panen. Namun tak dipungkiri, pemandangan sawah yang hijau dan asri membuat area setempat mulai tumbuh tempat usaha, khususnya kuliner. Termasuk Nyoman Wirnata sendiri memiliki warung makan di kawasan itu sejak tahun 2016 lalu.

Namanya jalan setapak, kondisinya memang tak sebagus jalan utama. Hanya bisa dilalui pejalan kaki, pesepeda dan pemotor.

"Dari Jalan Kajeng Utara tembus di gang kecil samping Museum Puri Lukisan. Panjang jalan tersebut mencapai 1 kilometer, lebarnya 1 meter yang sudah dibeton sebelumnya, tapi info dari petani katanya lebar jalan semestinya 2,5 meter. Keadaan jalan sekarang lebarnya beda-beda karena tergerus air saluran irigasinya," jelas Wirnata, Rabu (18/5).

Semenjak menetap dan buka warung di sana, Wirnata mengaku sudah mencoba melakukan hal kecil salah satunya adalah merawat jalan setapak yang sudah ada. Urusan memotong rumput, dilakukan rutin setiap bulan. Nyoman Wirnata juga meletakkan tong sampah di sepanjang jalan. Hingga melakukan aksi pungut sampah plastik menggandeng Trash Hero.

Hanya saja permasalahan kemudian muncul setiap kali musim hujan. Jalan yang sisi kanan kirinya mengalir saluran irigasi ini kerap kebanjiran. "Jadi, beberapa waktu lalu anggota subak ada program untuk memperbaiki irigasi (tembuku) tapi sangat disayangkan pembuatannya terlalu tinggi. Jadi setiap debit air irigasi besar atau hujan semua air naik ke jalan. Dan jalan pun sebagian rusak. Nah, tiyang sendiri punya inisiatif untuk perbaiki tapi mulai dari depan tempat usaha kami," jelasnya.

Inisiatif memperbaiki jalan setapak itu diawali dari depan warung ke utara. Dalam prosesnya, Nyoman Wirnata mengaku iseng saja membuat informasi di media sosial Facebook melalui akun Ubud Community. "Kalau ada yang tertarik untuk membantu dan membuat tulisan, kata-kata, pesan yang bisa untuk kenangan. Tiyang ucapkan terima kasih banyak karena sudah ikut berbagi dan peduli dengan lingkungan," ujarnya.

Per blok beton dibuka donasi Rp 300.000. Nyoman Wirnata mengaku terinspirasi dari Jalan Kajeng. "Untuk nyambung itu, saya berencana meniru di Subak Juwuk Manis Kelod Kauh. Perbaiki jalan, pesan jadi kenang kenangan bagi donatur yang mau berdonasi," terangnya. Dari rencana perbaikan sepanjang 1 Kilometer, saat ini baru dibeton sekitar 3 meteran. "Karena memang baru saya mengawali, ini program jangka panjang. Tidak harus selesai hitungan hari atau bulan," ungkapnya.

Nyoman Wirnata yakin, perbaikan jalan subak ini akan berdampak positif pada petani. "Yang sangat berkepentingan adalah petani, mereka prioritas. Apalagi sekarang sudah banyak petani pakai sepeda motor. Kemudian baru yang punya usaha diuntungkan untuk akses wisatawan," ujarnya. Hanya saja dirinya belum bisa memastikan estimasi anggaran yang diperlukan untuk memperbaiki jalan tersebut secara keseluruhan.

“Kalau ada dana ya lanjut. Karena nanti sistemnya, kalau ada donasi masuk, baru bikin beton, terus beton ditaruh di jalan. Beton cetak, kalau langsung di sana kan otomatis mengganggu aktivitas di sana. Jadi kita bikin beton di luar, di areal kita, setelah kering baru taruh di sana," imbuhnya.

Sejauh ini ada beberapa orang yang sudah berpartisipasi dalam program tersebut bahkan diantaranya merupakan wisatawan asing. Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah ikut berbagi dan peduli dengan lingkungan. "Ada beberapa, dan ini juga baru saya buat info tapi saya ucapkan banyak terima kasih," ujar Nyoman Wirnata. *nvi

Komentar