nusabali

Kualitas Beras Dikeluhi, Penyosohan Beras Disidak

  • www.nusabali.com-kualitas-beras-dikeluhi-penyosohan-beras-disidak

TABANAN, NusaBali
Untuk memastikan mutu beras Tabanan yang dijual dalam kondisi prima, Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Kabupaten Tabanan sidak sejumlah penyosohan beras di tiga kecamatan, yakni, Kediri, Kerambitan, dan Selemadeg Timur pada Jumat (13/5).

Sidak ini dilakukan menyusul adanya pengaduan dari sejumlah suplier kepada PDDS selaku distributor beras yang bekerjasama dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Tabanan mendapat kiriman beras yang kualitasnya kurang baik.

Sidak yang dimulai pukul 08.00 Wita ini dibagi menjadi dua tim. Tim satu yang dikomandoi Ketua Badan Pengawas Dharma Santika I Gede Urip Gunawan menyasar penyosoh beras di wilayah Kediri. Sedangkan tim dua yang dipimpin langsung Direktur Utama PDDS Tabanan Kompyang Gede Pasek Weda menyasar penyosohan beras di wilayah Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Selemadeg Timur.  

Bahkan dalam sidak perdana yang digelar awal tahun 2022 ini, pejabat di PDDS ini menemukan penyosohan beras yang tak bersih dalam bekerja.

Pasek Weda mengatakan pemantauan yang dilakukan ke sejumlah penyosohan beras tersebut sebagai upaya untuk menciptakan mutu beras Tabanan yang berkualitas.

Sebab sebelumnya ada aduan dari suplier yang mendapatkan beras yang kualitasnya tidak sesuai. Apalagi sekarang PDDS sendiri, tegas Pasek Weda, ingin menggemakan branding beras Tabanan.“Pemantauan ini dilakukan untuk menjamin mutu beras Tabanan yang memang memiliki kualitas bagus. Sehingga kami ingin membangun branding,” jelasnya.

Kata dia pemantauan ke lapangan ini sebagai upaya juga mengedukasi dan penyosohan beras yang ada di Tabanan menciptakan mutu beras Tabanan yang berkualitas. Pihaknya pun tak ingin para penyosohan beras hanya sekadar berjualan tak memikirkan jangka panjang. “Selama ini pola pikir hanya sebatas jualan, kalau kita sudah jaga mutu dan kualitasnya otomatis branding beras Tabanan akan bergema dan dicari banyak pembeli,” akunya.

Dengan kondisi itu untuk menjaga kualitas beras Tabanan ini pihaknya akan pertegas kerjasama dengan Perpadi Tabanan. Apabila ada penyosohan beras yang tak bisa memenuhi standar MoU dari PDDS untuk sementara tidak akan diberikan untuk menjadi pemasok beras.

Sebab kata Pasek Weda sekarang sudah ada dua penyosohan beras di-suspend akibat memasok beras dengan kualitas rusak. Mereka yang di-susspend memasok beras ke Dinas Perijinan Tabanan dan ke Puskesmas Pupuan. “Karena tidak bisa memasok beras sesuai dengan standar mutu kami, maka mereka di-suspend,” tegasnya.

Untuk itu dia berharap Perpadi sendiri sama-sama mengecek kepada penyosoh yang diajak kerjasama. “Intinya kalau produksi penyosohan yang diajak bekerjasama tidak bisa memenuhi standar MoU sebagainya stop sementara untuk jadi pemasok,” tegas Pasek Weda.

Sementara terkait dengan temuan adanya penyosohan yang dilihat tidak bersih dalam produksi beras, pihaknya sudah menegur untuk sama-sama menjaga kualitas beras. “Tadi memang kita lihat masih ada tempat penyosohan beras yang tidak bersih. Sebab banyak bahan bangunan yang bercampur di tempat penyosohan. Sudah kita pertegas dan edukasi hal itu,” tandasnya.

Perusda PDDS ini adalah penyalur beras yang bekerjasama dengan Perpadi Tabanan. Salah satu pasar yang menjadi tempat menjual beras Tabanan adalah ke ASN Pemkab Tabanan. Hampir 200 ton per bulan beras dipasarkan dengan arah tujuan membantu petani dalam pasarkan beras agar tak banyak tengkulak yang membeli petani dengan harga rendah. Beras yang dijual PDDS ini dengan harga Rp 10.400 per kilogram. *des

Komentar