nusabali

Demokrat-Gerindra Tunggu DPP, Setelah Golkar Tetapkan Sudikerta Cagub Bali

  • www.nusabali.com-demokrat-gerindra-tunggu-dpp-setelah-golkar-tetapkan-sudikerta-cagub-bali

Dua parpol menengah yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM), Demokrat dan Gerindra, tidak terpengaruh dengan keputusan mitra koalisinya yakni Golkar yang telah menetapkan Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta sebagai Calon Gubernur (Cagub) ke Pilgub Bali 2018.

DENPASAR, NusaBali

Demokrat dan Gerindra masih tunggu keputusan resmi DPP Partai masing-masing. Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengatakan penetapan Ketut Sudikerta sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018, itu baru keputusan internal Golkar saja. Demokrat juga akan berproses di internal untuk menjaringan kandidat Cagub Bali ke Pilgub 2018.

“Masing-masing partai punya kebijakan sendiri. Demokrat belum ada deal politik apakah lanjutkan koalisi (KBM) seperti Pilgub Bali 2013 atau bagaimana? Sebab, semuanya akan dikomunikasikan dengan DPP Demokrat,” ujar Mudarta saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Jumat (17/3), terkait keputusan DPP Golkar tetapkan Ketut Sudikerta sebagai Cagub Bali 2018.

Menurut Mudarta, Demokrat berproses dengan melakukan survei terhadap kader-kader potensial nyalon ke Pilgub Bali 2018. Yang sudah pasti, Demokrat akan berkoalisi dengan partai lain untuk bisa usung paket calon, karena mereka hanya memiliki 8 kursi di DPRD Bali hasil Pileg 2018. Sedangkan syarat minimal untuk mengusung paket calon adalah 11 kursi DPRD Bali atau kuasai 20 persen suara parlemen.

“Memang Demokrat harus koalisi dengan partai lain karena baru memiliki 8 kursi DPRD Bali. Kami juga akan proses sejumlah kader Demokrat yang layak maju tarung. Survei kandidat akan berjalan di internal,” tegas politisi asal Jembrana yang dua periode jadi Ketua DPD Demokrat Bali (2011-2016, 2016-2021) ini.  

Mudarta menegaskan, komunikasi politik Demokrat cair dengan partai mana pun yang memiliki kursi di DPRD Bali. Saat ini, komunikasi masih berjalan. Nantinya, setelah survei internal, Demokrat akan keluarkan nama. Selanjutnya, nama tersebut dikomunikasikan dengan partai lain, termasuk Golkar. “Arah koalisi kita juga tetap tunggu petunjuk DPP Demokrat,” tandas Mudarta.

Sementara itu, Partai Gerindra yang memiliki 7 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014, juga belum memutuskan arah koalisi di Pilgub Bali 2019. “Kami masih tunggu petunjuk DPD Gerindra Bali dan DPP Gerindra. Sekarang kan baru muncul Cagub di internal Golkar,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Nyoman Suyasa.

Menurut Suyasa, partainya tetap mendekati sejumlah parpol lain, seperti NasDem, Demokrat, PKPI, dan PAN. Gerakan lobi parpol ini dilakukan langsung oleh Suyasa. Dia menyebutkan, pergerakan politik lintas partai jelang Pilgub Bali 2018 sangat dinamis.

“Namanya politik, tiap detik bisa berubah. Fraksi Gerindra DPRD Bali galang komunikasi dengan Demokrat, PKPI, PAN, dan Hanura untuk Pilgub Bali 2018. Dalam waktu dekat, mungkin komunikasi dengan NasDem juga. Sedangkan dengan Golkar, belum ada komunikasi,” ujar politisi Gerindra asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem ini.

Sedangkan Sekretaris DPP (Dewan Pengurus Provinsi) PKPI Bali, I Gde Kasjaya, mengatakan partainya mengarah kembali dukung Sudikerta di Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebab, PKPI yang hanya memiliki 1 kursi di DPRD Bali harus berkoalisi. “Arah sementara koalisi mendukung SGB (Sudikerta Bali Satu). Tapi, kami harus sampaikan wacana ini ke pengurus di kabupaten/kota,” ujar Kasjaya saat dihubungi NusaBali terpisah, tadi malam.

Sekadar dicatat, dalam Pilgub Bali 2013 lalu, PKPI ikut barisan parpol-parpol non PDIP yang tergabung dalam KBM. Koalisi besar kala itu dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra, dengan mengusung pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta. KBM tarung head to head melawan PDIP, yang dalam Pilgub Bali 2013 usung pasangan AA Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Pasangan Pastika-Sudikerta sendiri keluar sebagai pemenang Pilgub Bali 2013 dengan keunggulan hanya 996 suara dari Puspayoga-Sukrawan. * nat

Komentar