nusabali

Curi Perhatian Pengunjung Kontes Bonsai Gianyar

Bonsai Ulmus Tumbuh dari Lubang Gitar

  • www.nusabali.com-curi-perhatian-pengunjung-kontes-bonsai-gianyar

GIANYAR, NusaBali
Bonsai Ulmus yang seolah tumbuh dari lubang alat musik gitar mencuri perhatian sejumlah pengunjung Kontes Bonsai dan Adenium tahun 2022 di Alun-alun Gianyar, Minggu (8/5) – Sabtu (14/5).

Batangnya yang melingkar turun menambah kesan artistik. Pemilik bonsai, Pandu mengaku belum punya judul yang pas untuk mengungkapkan konsep Ulmus dalam gitar ini. Namun, hasil karyanya ini tercetus dari cerita kelam masa kecilnya. "Saya anggap Bonsai ini sebuah cerita ungkapan jiwa," ujarnya saat ditemui, Kamis (12/5).

Media gitar sengaja dipilih karena Pandu selalu terbayang kenangan masa kecilnya. Ketika kecil penghobi Bonsai asal Banjar Nagi, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, ini ingin sekali memiliki dan memainkan gitar. Namun karena keterbatasan ekonomi keluarga, harapannya pupus. Kenangan masa lalu tersebut tak bisa dia lupakan. Hingga akhirnya sekitar tiga tahun lalu, Pandu berniat menanam Bonsai dalam media gitar. "Banyak teman yang melihat, menyarankan untuk judul konsep ini. Ada bilang irama alam, musik alam. Tapi saya rasa belum pas, ini hanya ungkapan jiwa," jelasnya.

Meski banyak pengunjung yang tertarik, Pandu mengaku tidak ada niat untuk menjual. Kalaupun ditaksir, Pandu hanya akan memberikan pada kolektor itupun jika cocok harga. "Sementara belum lah, saya koleksi pribadi saja. Tapi kalau memang ada kolektor yang tertarik, cocok harga ya saya lepas," ujarnya. Sebagai daya tarik, bonsai Ulmus ini juga dihiasi ornamen sepasang burung. Gitarnya tampak seperti melayang di udara, sementara irama tanaman bonsai mengalir bagaikan air terjun.

Pandu sendiri menggeluti hobi merawat tanaman hias sejak belasan tahun. Mulanya, merupakan hobi sampingan dari bisnis utamanya mengelola konter handphone. Lama kelamaan, banyak kolektor tertarik pada Bonsai hasil karyanya. Sehingga konternya ditutup, demi menggeluti dunia perbonsaian. Pandu juga merambah profesi menjadi trainer Bonsai. "Sejak delapan tahun, saya fokus di Bonsai. Ternyata hoki," ungkap peraih Best Ten dalam kontes Bonsai dalam Sanur Village Festival, Kota Denpasar, beberapa waktu lalu.

Jenis Bonsai yang paling dia tata yakni Kimeng. "Suka  pada Kimeng karena bandel dalam perawatan. Gak siram seminggu masih hidup," jelasnya. Meski demikian, merawat Bonsai baginya seperti merawat bayi. "Soul (jiwa) kita masuk ke ia (Bonsai,Red). Seolah ia perlu disayangi, seperti bapak kepada anak. Sakit kita obati, siram. Jika kurang subur, kita sehatkan," jelasnya.

Seperti diketahui, Kontes Bonsai dan Adenium ini serangkaian peringatan HUT ke-251 Kota Gianyar ini bertabur bintang. Kontes menghadirkan ribuan bonsai dan 102 Adenium. Terdiri dari kelas Bintang 14 pohon, Utama 22 pohon, Madya 36 pohon, Pratama 177 pohon, Prosfek 621 pohon, small mame pratama 44, small mame profeks 176. Pameran berlangsung hingga Sabtu (14/5).*nvi

Komentar