nusabali

Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologi Wanita yang Mengaku Diculik

  • www.nusabali.com-polisi-tunggu-hasil-tes-psikologi-wanita-yang-mengaku-diculik

TABANAN, NusaBali
Polres Tabanan masih mendalami kasus rekayasa laporan DAT, 19, yang mengaku diculik, dianiaya, hingga diperkosa supaya benar-benar tuntas.

Terbaru Polres Tabanan masih menunggu hasil tes psikologi terhadap DAT, dan bapak mertua DAT. Sementara di sisi lain, sejak DAT dititipkan di Rumah Singgah Dinas Sosial Tabanan yang berlokasi di Banjar Wanasara, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, kondisinya semakin baik komunikasi pun sudah biasa dengan petugas.

Bahkan Dinas Sosial Tabanan pun sempat bertandang ke rumah suaminya yang berada di Banjar Mengening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri. Diperoleh informasi, DAT masih mau diterima ketika sudah diperbolehkan pulang.

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus DAT supaya tuntas. Sekarang tinggal menunggu hasil tes psikologi terhadap DAT maupun bapak mertua DAT. “Sekarang masih tunggu hasil psikologi,” ucapnya, Rabu (11/5).

Dikatakan tes psikologi dilakukan terhadap DAT maupun bapak mertuanya untuk melihat kemampuan akademik dan intelektual mereka. Karena dalam keterangan yang mereka sampaikan baik DAT dan bapak mertua, tidak ada niat untuk membuat pengakuan rekayasa itu. Murni hanya untuk tidak terjadi keributan di keluarga. “Ini yang akan kita buktikan, makanya dilakukan tes psikologi. Mereka kira tidak akan menjadi heboh begini,” kata AKBP Ranefli.

Namun pada intinya, kata AKBP Ranefli, kasus ini hampir klop untuk segera digelar-perkarakan. Namun masih belum yakin, karena dikhawatirkan keterangan DAT kembali berubah-ubah. Selain itu dari hasil pemeriksaan bapak mertuanya keterangannya juga sering tidak nyambung. “Untuk itu kita harus hati-hati dalam penanganan, perlu pendekatan yang ekstra. Perlu pendekatan secara psikologi dan mental,” tegasnya.

Sementara it,u Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan menyebutkan kondisi DAT semakin baik, bahkan sudah bisa diajak berkomunikasi. Untuk membantu penanganan kasus, Dinsos juga sudah melakukan penjajakan ke rumah suaminya untuk melihat kondisi dan mencari tahu apakah DAT ini bisa kembali diterima.

“Pada prinsipnya dari pihak keluarga tidak masalah untuk bisa menerima kembali. Karena yang bersangkutan masih ingin tinggal di sini (Rumah Singgah), ya kita izinkan. Kalau ingin pulang kita antar, karena sempat yang bersangutan ingin pulang ke rumah bajangnya (Banjar Batan Poh, Desa Nyitdah) namun di rumahnya masih ada yang sakit,” ungkap Nyoman Gunawan.

Seperti berita sebelumnya, DAT ditemukan dalam kondisi kaki, tangan terikat, dan mulut tersumpal kain di kawasan Beji Puseh Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Senin (2/5). Dari keterangan itu DAT mengaku diculik, dianiaya hingga mengaku korban pemerkosaan. Bahkan keadaan tersebut membuat media sosial heboh, sebab kondisi yang dialami DAT cukup tragis. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, DAT membuat cerita rekayasa sebagai upaya untuk menutupi kesalahannya karena terlambat pulang usai kencan dengan pria yang baru dikenal lewat facebook. *des

Komentar