nusabali

Lidartawan ‘Tantang’ KPU Buleleng

Disuruh Genjot Partisipasi Pemilih di Pemilu 2024

  • www.nusabali.com-lidartawan-tantang-kpu-buleleng

“Contohnya di Kabupaten Badung, ada 40.000 pemilih dalam DPT yang dicoret. Alamatnya pemilih memang di Badung, tapi orangnya sudah tidak ada disana, ya coret saja”

SINGARAJA, NusaBali
Partisipasi pemilih di Pileg 2024 masih menjadi perhatian serius penyelenggara pemilu. Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan ‘tantang’ Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana dan jajarannya, untuk menggenjot tingkat partisisipasi pemilih di Pileg 2024 mendatang.

Tantangan itu dilontarkan Lidartawan saat media gathering, di Kantor KPU Buleleng, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng (10/5) siang.

Dalam pertemuan sekaligus juga untuk melakukan persiapan, menjelang tahapan Pemilu 2024 pada Juni 2022 mendatang itu, salah satu yang menjadi pekerjaan rumah KPU Buleleng, adalah meningkatkan partisipasi pemilih. Selama ini, tingkat partisisipasi pemilih di Buleleng ketika pemilu selalu di bawah 75 persen. Kondisi inilah yang disorot Ketua KPU Bali Lidartawan dalam pertemuan tersebut.

Lidartawan mengatakan partisipasi pemilih di Buleleng paling rendah diantara 9 kabupaten/kota di Bali. Salah satu penyebabnya karena data pemilih yang amburadul. “Banyak pemilih dalam DPT yang sudah tidak ada orangnya, masih dipertahankan,” ujar Lidartawan.

Lidartawan meminta KPU Buleleng tegas dan riil dalam verifikasi data pemilih. Jika memang sudah tidak jelas ada orangnya supaya dicoret saja.

“Contohnya kemarin di Kabupaten Badung, ada 40.000 pemilih dalam DPT yang dicoret. Alamat pemilih memang di Badung, tapi orangnya sudah tidak ada disana, ya coret saja,” tegas mantan Ketua KPU Bangli ini.

Lidartawan juga mendesak KPU Buleleng supaya coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih lebih diperketat. Pemilih yang namanya masuk dalam DPT tetapi tidak pernah datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilih, juga dianjurkan untuk dicoret. “Mending dicoret saja dari daftar pemilih biar tidak menjadi beban hitungan,” imbuh Lidartawan.

Mantan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Denpasar Barat ini menyebutkan, KPU Bali sudah meminta kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk bekerja lebih keras dalam validasi data pemilih ini. Terutama untuk menghapuskan data warga yang sudah meninggal, agar segera dibuatkan akta kematian, sehingga tidak lagi terdaftar sebagai pemilih.

Sementara untuk menggenjot partisipasi pemilih, KPU Bali akan menggencarkan sosialisasi, dengan membuat konten-konten di media sosial. Sasarannya adalah pemilih pemula alias generasi milenial, dan berbasis digital.

“Sosialisasi dengan skema digital dan sosialisasi tradisional melalui kesenian bondres tetap akan kita lakukan. Nanti juga akan dibentuk Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Akan dibentuk kader-kader yang akan bergerak mensosialisasikan pemilu,” tegas Lidartawan ditemui usai pertemuan.

Sorotan masih rendahnya partisipasi pemilih di Buleleng, Ketua KPU Buleleng Dudhi Udiyana didampingi seluruh Komisioner KPU Buleleng, menyebutkan akan berupaya keras meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024. Pada Pemilu 2019, partisipasi pemilih di Buleleng mencapai 73,72 persen.

Pada Pileg 2019, jumlah DPT (daftar pemilih tetap) di Buleleng sebanyak 582.437 orang, jumlah DPTb (daftar pemilih tambahan) sebanyak 1.557 orang, serta DPK (daftar pemilih khusus) sebanyak 12.595 orang.

Sementara jumlah pengguna hak pilih mencapai 439.787 orang. Terdiri dari 426.005 orang yang tercantum dalam DPT, sebanyak 1.215 orang dalam DPTb  dan sebanyak 12.567 orang dalam DPK. “Dari hitungan dan pengalaman pemilu sebelumnya, kami estimasikan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 antara 75-80 persen. Mudah-mudahan bisa tercapai, dengan upaya dan sosialisasi yang jalan terus,” kata Dudhi. *k23

Komentar