nusabali

Hujan Deras Picu Senderan Jebol dan Pohon Tumbang

  • www.nusabali.com-hujan-deras-picu-senderan-jebol-dan-pohon-tumbang

SINGARAJA, NusaBali
Hujan deras dan angin kencang yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Buleleng kembali berdampak bencana, Minggu (8/5) siang.

Senderan rumah warga di Banjar Dinas Bolangan, Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, jebol. Selain itu hujan angin juga menumbangkan pohon di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, hujan deras dan angin kencang mengakibatkan senderan rumah Made Sulasma,53, di Banjar Dinas Bolangan, Desa Kayuputih, Banjar jebol. Material senderan sepanjang 12 meter dan tinggi 6 meter menimpa Palinggih Penunggun Karang milik Nyoman Wijaya. Kerugian material akibat kerusakan palinggih itu terjadi karena palinggih Nyoman Wijaya berada tepat di bawah senderan yang jebol.

Kemudian laporan kejadian bencana alam menyusul sebuah pohon perindang di jalan kabupaten wilayah Banjar Dinas Beji, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng tumbang. Peristiwa itu terjadi pada pukul 14.30 Wita. Pohon tumbang kurang lebih setinggi 7 meter itu pun sempat menutup akses jalan dan menimpa garasi milik Nyoman Bagiarta,40. Namun masyarakat setempat dengan sigap melakukan penanganan secara swadaya, sehingga akses jalan dapat dibuka kembali.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan bencana alam tersebut dipicu karena hujan deras disertai angin kencang. “Kami berterimakasih kepada masyarakat yang dengan cepat bergotong-royong sudah membersihkan pohon tumbang sebelum tim kami sampai. Dari pendataan awal kerugian material akibat bencana sekitar Rp 42 juta di dua lokasi,” kata Ariadi.  

Sementara itu fenomena hujan deras dan angin kencang yang terjadi di bulan Mei ini, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) karena memasuki musim pancaroba. Musim pancaroba disebut Ariadi masih akan berlangsung hingga akhir Mei hingga awal Juni mendatang.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena saat ini sudah memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau. Biasanya berpotensi bencana seperti pohon tumbang, longsor hingga angin puting beliung,” jelas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini. *k23

Komentar