nusabali

Pemulihan Ekonomi, TAPD Fokus Digitalisasi Sumber Pendapatan

  • www.nusabali.com-pemulihan-ekonomi-tapd-fokus-digitalisasi-sumber-pendapatan

SINGARAJA, NusaBali
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng saat ini tengah memaksimalkan upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 semakin mereda.

Salah satunya berfokus pada digitalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Ketua TAPD Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (6/5) mengatakan pemerintah daerah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target PAD di tahun 2021 lalu. Bahkan capaian  PAD secara keseluruhan mencapai 99,18 persen atau Rp 391,98 miliar dari target Rp 395,23 miliar.

Hanya saja PAD dari sektor retribusi dan pajak masih perlu dimaksimalkan. Capaian pendapatan dari sektor pajak di tahun 2021 lalu mencapai 91,35 persen dari target 148 miliar atau setara dengan Rp 138 miliar. Sedangkan dari sektor retribusi baru tercapai 79,49 persen atau Rp 36,15 miliar dari target Rp 45,74 miliar.

Menurut Suyasa capaian pendapatan daerah memang masih di bawah bayang-bayang pandemi covid-19 yang mewabah di dunia. Namun upaya pemulihan ekonomi daerah tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

“Pemulihan ekonomi secara sistemik tergantung pada kondisi daerah, negara bahkan dunia. Jadi tidak bisa ditangani sendiri. Pemerintah daerah mencoba menjaga kestabilan perekonomian secara internal. PAD terus kita evaluasi supaya semakin membaik,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini. Salah satu upaya yang digencarkan Pemkab Buleleng tahun ini untuk menggenjot PAD dari sektor pajak dan retribusi dengan menerapkan digitalisasi pendapatan. Pemkab melalui Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) sedang merancang digitalisasi titik parkir, termasuk pemberlakukan e-ticketing di sejumlah Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Buleleng.

“Aset-aset yang kita punya juga diupayakan bisa mendatangkan pendapatan seperti pengelolaan gedung. Lalu digitalisasi retribusi di DTW dan pajak juga,” imbuh Suyasa. Sementara itu Kepala BPKPD Buleleng Gede Sugiartha Widiada menambahkan digitalisasi pendapatan daerah selama ini sudah berjalan dan diterapkan di beberapa sektor. Seperti e-ticketing di DTW, parkir digital di sejumlah pasar, pembayaran PBB-P2, yang dikelola oleh instansi terkait.

Sedangkan upaya optimalisasi PAD dengan digitalisasi tahun ini akan dilakukan dengan menambah titik e-ticketing di lima DTW. Seperti di DTW Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng, Air Terjun Les di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Air Terjun di Desa Munduk wilayah Kecamatan Banjar dan Air Terjun Bertingkat Gitgit di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

“Lima DTW ini sebelumnya sudah didata dan kami jajaki juga kesiapannya. Semuanya sudah fix tinggal pasang alat. Karena terkadang masih terkendala sinyal internet terutama di DTW air terjun. Tapi ini sudah teratasi kami sudah minta suport dari Dinas Kominfo Santi,” jelas Sugiartha. E-ticketing di DTW sebelumnya sudah diterapkan di 5 DTW. Digitalisasi retribusi ini pun disebutnya dapat menutupi kebocoran pendapatan yang masuk ke kas daerah diatas 50 persen.

Sedangkan untuk rencana parkir digital, BPKPD masih berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Sebab sejauh ini khusus untuk parkir tepi jalan umum, memang masih terkendala jika dibuatkan parkir digital. Kecuali area parkir yang sudah memiliki pagar pembatas. “Kami masih cari skemanya bersama, pola apa yang tepat yang bisa dipakai. Karena kalau yang di tepi jalan umum susah juga menempatkan mesin parkir digitalnya, kecuali parkir yang ada pagar pembatas,” jelas mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran ini. *k23

Komentar