nusabali

Gelar Upacara Pembersihan Sekaligus Mepamit

Permohonan Maaf Sekala-Niskala Bule Berpose Bugil

  • www.nusabali.com-gelar-upacara-pembersihan-sekaligus-mepamit

TABANAN, NusaBali
Setelah viral aksi buat konten foto tanpa busana alias bugil di Objek Wisata Kayu Putih areal Pura Babakan, Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, bule asal Rusia Alina Fazleeva,28, bersama suaminya, Amdrei Fazleeva,36, kembali mempertanggungjawabkan perbuatannya secara sekala niskala.

Mereka melaksanakan sembahyang sebagai ungkapan permohonan maaf dan disaksikan krama pangempon pura pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (6/5).

Pantauan di lokasi, bule asal Rusia ini datang sekitar pukul 11.30 Wita. Kehadiranya juga disaksikan Forkopimda Kecamatan Marga serta anggota DPRD Tabanan Dapil Marga. Sebelum melaksanakan persembahyangan, mereka dikenakan busana adat Bali kemudian baru menuju utamaning mandala Pura Babakan untuk melaksanakan prosesi.

Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya mengatakan kedatangan WNA asal Rusia ini tujuannya untuk meminta maaf dengan pangempon pura baik secara sekala maupun niskala. Karena sebelumnya, bule perempuan ini sempat datang meminta maaf langsung dengan bersujud di depan pohon kayu putih tanpa sepengetahuan pengempon Pura."Sekarang ini upacara pembersihan karena dalam minggu-minggu ini yang bersangkutan (bule) sudah pulang. Jadi dia ini sekaligus mepamit dan minta maaf sekala niskala," jelas Kurna Wijaya.

Untuk itu, upacara yang digelar ini hanya sebatas mapekeling dan pembersihan dengan sarana daksina dan canang sari. "Kalau untuk guru piduka atau pembersihan secara lengkap akan dilakukan bertepatan dengan piodalan di Pura Babakan, kebetulan sudah dekat, yakni pada Anggarakasih Julungwangi atau tanggal 24 Mei mendatang," ujarnya. Kurna Wijaya menyebutkan, kasus ini menjadi pengalaman bagi pihak pangempon pura selaku penanggung jawab kawasan wisata Kayu Putih untuk lebih memproteksi pengunjung yang datang.

Salah satunya dengan mewajibkan penggunaan kain dan selendang yang nantinya bisa diterapkan sistem sewa di pos penjagaan jika ingin masuk ke areal objek. "Ini juga sesuai pawisik yang didapat dari bapak Kapolsek Marga pasca kejadian beliau sempat meditasi di Pura Babakan, Ida Bhatara di sini meminta agar siapapun yang masuk kawasan menggunakan baju sopan seperti selendang atau kamben, karena meski lokasi pohon ada di luar areal Pura namun kami yakini semua kawasan di sini sangat disucikan," tegas Kurna Wijaya.

Sementara itu Bendesa Adat Bayan, I Wayan Negeriawan mengatakan untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang lagi, tentunya akan ada evaluasi untuk penataan kawasan objek seperti pemasangan banner terkait aturan masuk. "Sekarang kawasan memang masih terbuka, ke depan kita akan perketat aturan," jelasnya.

Sementara itu anggota DPRD Tabanan, Putu Eka Nurcahyadi yang turut hadir berharap kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh desa adat yang memiliki potensi wisata di areal atau kawasan suci untuk tetap.menjaga taksu Bali. Salah satunya dengan pemasangan papan atention (peringatan) bagi pengunjung yang datang. "Ini sebagai evaluasi ke depan, termasuk pembelajaran bagi wisatawan yang datang termasuk penyedia wisata untuk sama-sama menjaga taksu Bali," tandasnya. Untuk diketahui Pohon Kayu Putih ini adalah pohon yang disakralkan dan diperkirakan sudah berusia 700 tahun. Bentuknya pun memang unik sehingga banyak wisatawan yang datang. *des

Komentar