nusabali

Kapal Terbakar Hebat, Enam Wisatawan Nyemplung ke Laut

Satu Orang Kru Kapal Alami Luka Bakar

  • www.nusabali.com-kapal-terbakar-hebat-enam-wisatawan-nyemplung-ke-laut

MANGUPURA, NusaBali
Peristiwa kebakaran hebat menimpa kapal Sweet Stanly Bali Apollo di perairan Tanjung Benoa, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (6/5) pukul 10.00 Wita.

Sebanyak 6 orang wisatawan domestik yang berada di atas kapal parasailing (terjun payung) itu berusaha menyelamatkan diri dengan cara nyemplung ke laut sebelum akhirnya ditolong oleh speedboat lainnya untuk dibawa ke darat dengan selamat.

Kebakaran yang membuat panik wisatawan yang hendak terjun payung di perairan berjarak 1 Km dari Pantai Tanjung Benoa itu diduga kuat akibat korsleting listrik pada mesin Yamaha 200 PK yang berfungsi sebagai penarik parasailing. Sebelum akhirnya berhasil dipadamkan, api sudah membakar mesin dan dek bagian belakang kapal.

Untungnya para wisatawan, terdiri dari tiga orang perempuan dan tiga orang laki-laki yang saat itu berada di atas kapal nahas itu berhasil diselamatkan. Hanya saja satu orang kru kapal atas nama Tanga Arsenus,31, mengalami luka bakar pada tangan kanannya. Korban harus mendapat pertolongan medis di RS Surya Husada, Nusa Dua.

Pemilik kapal Bali Apolo, I Wayan Blokir Ednyana,38, dikonfirmasi lewat telepon WhatsApp kemarin siang mengungkapkan kebakaran yang menimpa kapalnya sebelum 6 wisatawan yang dipandunya memulai aktivitas parasailing. Kapal terbakar pada saat mesin mulai dihidupkan. Melihat asap membesar, para wisatawan lompat ke laut dan ditolong menggunakan speedboat untuk dievakuasi ke daratan.

"Kapal itu memang diparkir di tengah laut sejauh 1 Km dari daratan untuk kegiatan parasailing. Api berhasil dipadamkan dengan cepat. Hanya saja api sempat membakar dek belakang. Kapal itu sudah dievakuasi ke pinggir pantai. Sementara untuk wisatawan berhasil dievakuasi dengan selamat. Kerugian akibat kebakaran itu sekitar Rp 800 juta," ungkap Wayan Blokir Ednyana.

Dikonfirmasi terpisah Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengatakan penyebab terjadinya kebakaran itu masih dalam penyelidikan Polairud. Dugaan sementara kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik pada mesin kapal. "Semua wisatawan dan kru kapal berhasil selamat. Api yang membakar kapal tersebut dipadamkan oleh kru kapal dibantu oleh anggota Satpolairud. Sementara untuk total kerugian belum diketahui secara persis. Secara kasat mata dua mesin dan dek bagian belakang kapal terbakar," ungkap Iptu Ketut Sukadi.

Iptu Ketut Sukadi mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, kebakaran itu terjadi sebelum kegiatan parasailing dimulai. Pada saat itu empat orang tamu sudah dipasang life jaket dan harnest untuk memulai terjun payung. Posisi mesin pendorong sudah dalam keadaan hidup dan mesin penarik parasailing yang posisinya ada di dalam kapal bagian belakang masih dalam keadaan mati.

Saat mesin penarik parasailing dihidupkan oleh pengemudi bernama Martinus Ngajo, tiba tiba ada ledakan kecil yang kemudian disusul keluar api dari mesin penarik parasailing tersebut dan seketika membesar. Melihat hal tersebut, para wisatawan dan kru kapal langsung lompat ke laut. "Pihak Bali Apollo Water Sport telah membuat surat pernyataan bahwa tidak melakukan pelaporan polisi. Mereka menerima kejadian itu sebagai musibah. Selain itu menyatakan siap bertanggung jawab dan membiayai biaya pengobatan kru yang terluka dan telah meminta maaf pada para tamu wisatawan," beber Iptu Ketut Sukadi. *pol

Komentar